Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Baru, Logam Mulia Antam Masih Stagnan

Intan Nirmala Sari
10 Mei 2021, 11:34
Pedagang menunjukan emas antam di Jakarta, Rabu (17/2/2021). Harga emas antam pada perdagangan Senin (10/5) stagnan di Rp 937.000 per gram.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Pedagang menunjukan emas antam di Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk pada hari ini stagnan di level Rp 937.000 per gram, sama seperti pada Sabtu pekan lalu. Mengutip laman Logam Mulia, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam ikut stabil di level Rp 841.000 per gram, Senin (10/5).

Di sisi lain, data Bloomberg  hari ini menunjukkan, emas spot (XAUUSD) naik 0,09% ke level US$ 1.832 per troy ons. Sementara, untuk harga emas Comex (commodity exchange, New York) kontrak Juni 2021 menguat 0,10% ke level US$ 1.833 per troy ons.

Mengutip Reuters, harga emas hari ini sukses kembali menyentuh level tertingginya sejak Februari 2021 yang sempat menyentuh US$ 1.842 per troy ons .

Secara global, kenaikan harga emas terkait dengan pertumbuhan tenaga kerja Amerika Serikat yang diperikarakan melambat di April 2021. Kondisi tersebut disertai meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dan besarnya bantuan dari pemerintah untuk mendorong perekonomian.

Hal tersebut turut memperkuat harapan pelaku pasar, bahwa suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) akan tetap rendah. “Sepanjang April, 266.000 pekerjaan ditambahkan perusahaan AS. Itu jauh dari yang diharapkan,” kata seorang pejabat The Federal Reserve, Jumat (7/5).

Sementara itu, data tenaga kerja AS erat kaitannya dengan rencana kebijakan moneter bank sentral AS. Sedangkan untuk, indeks dolar AS berada di area pelemahan yakni 90,28, sehingga nilai tukar rupiah berhasil dibuka menguat hari ini ke level  Rp 14.145 per dolar AS dari penutupan akhir pekan lalu Rp 14.285 per dolar AS.

Pergerakan harga dan permintaan emas memang cenderung melemah saat kondisi ekonomi mengalami pemulihan. Hal tersebut terjadi karena pelaku pasar cenderung mengalihkan portofolionya dari aset lindung nilai seperti emas menjadi instrumen agresif seperti saham.

Sentimen lainnya, permintaan emas fisik di India menurun pekan lalu, karena tutupnya pertokoan. Kondisi tersebut terjadi seiring meningkatnya kehati-hatian masyarakat atas lonjakan kasus Covid-19.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...