Klaim Asuransi untuk Covid-19 dalam Satu Tahun Capai Rp 1,46 Triliun
Ketua Bidang Keuangan, Pajak dan Investasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Simon Imanto menyampaikan, jumlah klaim dan manfaat di kuartal pertama 2021 meningkat 23,5%. Klaim asuransi mencapai Rp 47,68 triliun atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 38,6 triliun.
Sepanjang periode Maret 2020 hingga Februari 2021, asosiasi mencatat jumlah polis dengan klaim Covid-19 mencapai 24.997 polis dengan total nilai klaim mencapai Rp 1,46 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87,41% memiliki status klaim selesai dengan nilai Rp 1,28 triliun. Sedangkan 12,59% lainnya masih berstatus dalam proses klaim senilai Rp 184,37 miliar.
Selanjutnya, untuk laporan pembayaran klaim juga menunjukkan kenaikan signifikan. Total nilai tebus (surrender) di kuartal pertama 2021 mencapai Rp 28,54 triliun atau naik dari Rp 21,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut terjadi seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan uang tunai.
“Besaran nilai klaim surrender naik 30,6%. Kami menyarankan nasabah cukup melakukan klaim partial withdrawal agar tetap memiliki sebagian dana sekaligus masih memiliki perlindungan jiwa,” kata Simon dalam paparan kinerja secara daring, Selasa (8/6).
Selain itu, AAJI juga mengumumkan total pendapatan premi kuartal pertama 2021 yang naik 28,5% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 57,45 triliun. Kontribusi terbanyak atau sekitar 59% pendapatan berasal dari premi bisnis baru yang naik 42,3% yoy menjadi Rp 37,04 triliun. Sedangkan untuk premi lanjutan atau yang dilanjutkan nasabah naik 9,3% menjadi Rp 20,41 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyampaikan, kinerja bancassurance berperan besar dalam meningkatkan total pendapatan premi tersebut. Di mana, pertumbuhan total premi banyak didorong peningkatan premi dari saluran distribusi bancassurance. Adapun bancassurance merupakan produk asuransi yang memanfaatkan kerjasama antara perbankan dan asuransi.
“Ini memiliki pertumbuhan sekitar 55% dari periode sebelumnya. Hebatnya, bancassurance memiliki kontribusi lebih dari separuh total premi atau 53% di kuartal pertama 2021,” ujar Budi.
Pertumbuhan juga terjadi pada saluran distribusi alternatif yang naik 35%, atau berkontribusi 18,8% terhadap total pendapatan premi. Di sisi lain, pelambatan justru terjadi pada saluran distribusi keagenan dan telemarketing, masing-masing sebesar 5,8% dan 14,3%.