Perludem Pertanyakan Niat KPU Beli Rantis Maung Pindad MV 4x4
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati menilai rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk membeli kendaraan perintis Maung Pindad 4x4 tidak tepat. Pengadaan kendaraan itu dinilai tak efektif untuk dipakai dalam distribusi logistik pemilu.
"Belum tentu semuanya bisa ditempuh oleh jalan darat, ada wilayah-wilayah yang harus melewati laut/sungai, bahkan ada yg tidak bisa dilewati kendaraan sama sekali,” ujar Agustyati saat dihubungi katadata.co.id, Selasa (25/10).
Ia menilai, selain tak bisa menjangkau semua wilayah, rencana pengadaan Maung Pindan MV 4x4 juga tak sesuai dengan prioritas penggunaan anggaran KPU. Dibanding membeli kendaraan taktis untuk jadi kendaraan logistik, ia menyarankan KPU membeli spesifikasi lain yang lebih sesuai.
"Kalau butuh kendaraan kan yang dibutuhkan kendaraan yang bermuatan besar yang bisa menampung banyak muatan logistik untuk didistribusikan," katanya.
Sebelumnya KPU telah mengumumkan rencana untuk menambah kendaraan Maung Pindad 4x4 untuk keperluan distribusi logistik. Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bernard Dermawan mengungkapkan rencana penambahan kendaraan muncul berdasarkan evaluasi pemilu 2019 dan pilkada 2020 lalu.
"Rencananya memang untuk daerah-daerah yang susah terjangkau, untuk distribusi logistik, tapi tidak semua daerah, tergantung kondisi daerahnya,” ujar Bernard kepada Katadata.
Menurut Bernard rencana pembelian Maung MV 4x4 dalam proses pengkajian. Pemilihan Maung MV2 4x4 karena merupakan produksi dalam negeri yang Tingkat Komponen Dalam Negeri-nya (TKDN) mencapai 80 persen.
Meski memesan Maung Pindad MV 4x4, ia mengatakan kendaraan itu nantinya tidak akan digunakan sebagai kendaraan perintis (rantis). KPU akan memfungsikan untuk kendaraan logistik untuk menjangkau daerah yang sulit dijangkau. Ia mencontohkan, pada pemilu 2019 distribusi logistik di sejumlah daerah terganggu karena susahnya medan yang dihadapi.
Lebih jauh Bernard mengatakan, rencana pengadaan Maung Pindad ini masih sebatas rencana dan masih akan terus dikaji. Kalaupun jadi diadakan maka akan menggunakan anggaran 2023.
Dihubungi terpisah, Ketua KPU Hasyim Asy’ari membantah adanya rencana pengadaan kendaraan logistik Maung Pindan MV 4x4, Ia hanya menjawab singkat pertanyaan yang diajukan. “Tidak ada rencana itu,” ujar Hasyim pada Katadata.
Merujuk halaman resmi website Pindad, Maung MV 4x4 merupakan kendaraan taktis ringan yang diproduksi untuk mendukung operasi dan jelajah segala medan. Kendaraan ini memiliki kecepatan aman 120 km/jam, transmisi manual 6 speed dan mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km. Maung diklaim sebagai kendaraan yang memiliki manuver gesit dan handal.