Nasdem Sebut Poster Penolakan Anies Baswedan di Yogyakarta Tak Relevan
Wakil Ketua Umum partai Nasdem Ahmad Ali menilai spanduk berisi penolakan terhadap Anies Baswedan tidak mencerminkan suara masyarakat Yogyakarta. Apalagi, suasana di Yogyakarta tidak sesuai dengan spanduk bergambar Anies tersebut.
"Baliho menolak kedatangan Anies dipasang, tapi masyarakat tumpah ruah menyambut Anies. Artinya, baliho itu dipasang, digerakkan orang," kata Ali, Kamis (17/11).
Menurut Ali, spanduk bergambar mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan pesan bertuliskan penolakan terhadap pencalonan terhadapnya di Yogyakarta digerakkan oleh pihak tertentu. Pasalnya, menurut Ali, spanduk bertuliskan 'JOGJA TOLAK POLITIK IDENTITAS' tersebut berlawanan dengan respons masyarakat yang menerima kedatangan Anies di Yogyakarta pada Rabu (16/11) lalu.
Ali mengatakan, ia lebih mempercayai respons masyarakat yang menyambut Anies, daripada spanduk yang belum jelas siapa penyebarnya. Ia berpendapat sosok Anies sendiri susah dipisahkan dari Yogyakarta, karena Anies merupakan sosok kebanggaan Yogyakarta.
"Orang yang berkelompok dan tidak senang dengan Anies, merasa terganggu kali ketika anies pulang kampung. Kan susah banget Anies mau dipisahkan dari Jogja karena Anies itu kebanggaannya Jogja," katanya.
Pada Rabu kemarin, Anies ke Yogyakarta dalam rangka menghadiri agenda deklarasi relawan Forum Ka'bah Membangun, yang mendukung dirinya maju sebagai capres dalam kontestasi pemilu 2024 mendatang. FKM merupakan organisasi di luar kepengurusan PPP tetapi dipimpin oleh politisi senior PPP, Habil Marati. Acara dihadiri oleh Ketua Panitia Pelaksana, Bambang Aris Sudjoko, Professor Kiai Husnan Bey Fananie, dan Kiai Wafi Maimoen Zubair.