Survei Charta Politica: Elektabilitas Ganjar Ungguli Anies dan Prabowo
Survei terbaru yang digelar lembaga Charta Politica menempatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 4-12 November 2023, Ganjar menempati posisi teratas dari 10 nama yang disurvei dengan elektabilitas 32,6 persen.
Di urutan kedua calon presiden yang diusung Partai Nasdem Anies Baswedan meraih elektabilitas 23,1 persen. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dibuntuti oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 22,10 persen.
Di luar ketiga nama itu, survei yang digelar Charta Politica juga memunculkan tujuh nama lain. Namun, ketujuh nama itu hanya memperoleh suara di bawah 10 persen. Mereka adalah Ridwan Kamil dengan 5,6 persen suara, Agus H Yudhoyono sebanyak 3,5 persen suara, dan Sandiaga S Uno dengan 2,0 persen suara.
Adapun tokoh dengan elektabilitas di bawah dua persen adalah ], Khofifah I Parawansa dengan 1,6 persen suara, Puan Maharani dengan 1,6 persen suara, Airlangga Hartarto dengan 1,5 persen suara dan Erick Thohir dengan 1,4 persen suara.
Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya saat paparan survei mengatakan, dalam setahun terakhir trend suara Ganjar mengalami kenaikan cukup signifikan. Sedangkan Prabowo dan Anies bertukar posisi di urutan kedua.
"Ada perubahan di peringkat kedua dan ketiga dibanding survei September 2022 lalu," ujar Yunarto seperti dikutip dari Youtube Charta Politica, Rabu (30/11)
Pada survei Desember 2021 politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu baru memperoleh 28.2 persen suara. Selanjutnya pada survei Juni 2022 suara Ganjar naik menjadi 31,2 persen dan naik lagi menjadi 31,3 persen pada September 2022.
Trend penurunan suara dialami oleh Prabowo. Pada survei Desember 2021 Ketua Umum Partai Gerindra itu menempati posisi kedua dengan suara 23,8 persen. Suara Prabowo turun menjadi 23,4 persen pada Juni 2022 dan sempat naik pada September 2022 dengan elektabilitas 24,4 persen.
Berbeda dengan Prabowo, elektabilitas Anies Baswedan justru melompat dibanding rilis Desember 2021 yang hanya mengantongi 19.6 persen. Kenaikan suara Anies paling terasa setelah deklarasi sebagai calon presiden pada Oktober 2022. Pada survei September 2022 suara Anies hanya 20,6 persen naik menjadi 23,1 persen pada November 2022.
Menurut Yunarto, dari survei yang dilakukan sudah mulai terlihat adanya pola perilaku pemilih terhadap calon presiden. Ia mengatakan saat ini pembacaan capres mulai mengerucut pada dua nama yaitu Ganjar dan Anies.
"Kami sulit membayangkan bahwa pertarungan 2024 tidak lepas dari pertarungan dua pemilu sebelum yang menyebabkan dua polarisasi pada skala tertentu, Dan suka atau tidak sosok yang paling melekat sebagai penerus Jokowi adalah Ganjar Pranowo dan sosok yang melekat sebagai antitesa Jokowi adalah Anies Baswedan," ujar Yunarto.
Polarisasi antara kedua tokoh menurut Yunarto juga terlihat dari sebaran pemilih untuk kedua capres. Ganjar cenderung menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur, dam Anies menguasai DKI Jakarta dan Jawa Barat. Untuk luar Jawa, Anies menguasai SUmatera dan Ganjar menguasai Indonesia TImur.
Survei elektabilitas capres kali ini dilakukan Charta Politica dengan melibatkan 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan metode acak bertingkat. Adapun margin of error survei berada di angka 2,83 persen dengan pelibatan 20 persen responden dalam kontrol kualitas hasil.