Biodiesel Jelantah, Populer di Luar Negeri, Limbah di Negeri Sendiri

Arofatin Maulina Ulfa
6 Januari 2021, 19:30
Ilustrasi Minyak Jelantah
123rf.com

Penggunaan limbah sebagai sumber energi sesungguhnya bukan hal yang baru. Tak terkecuali penggunaan minyak jelantah yang selama ini termasuk ke dalam limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Bahkan minyak jelantah untuk bahan baku biodiesel telah digunakan di beberapa negara.

Contohnya adalah Jepang, Amerika Serikat, Meksiko, Vietnam, Thailand, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Australia, New Zealand, Brazil, dan beberapa negara di Uni Eropa yang telah mengimplementasikan penggunaan biodiesel jelantah untuk bahan bakar transportasi. Pengguna utama biodiesel jelantah di Eropa antara lain Inggris, Jerman, Italia, Belanda, dan Spanyol.

Mengutip laporan lembaga konsultan bioenergi asal Inggris, NNFCC, pemanfaatannya sebagai bahan baku biodiesel telah meningkat secara signifikan di Uni Eropa. Antara tahun 2011 hingga 2016, terjadi peningkatan penggunaan sebesar 360%, dari 0,68 juta ton menjadi 2,44 juta ton hanya dalam 5 tahun.

Secara spesikifik, penggunaan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel di Uni Eropa termasuk golongan generasi kedua yang berasal dari limbah tak terpakai, sedangkan bahan baku generasi pertama masih menggunakan bahan baku hasil tanaman seperti jagung, kedelai, hingga tebu.

Di Inggris, biodiesel sendiri merupakan kelas bahan bakar transportasi berjenis Hydrogenated Vegetable Oil (HVO) dan Fatty Acid Methyl Esters (FAME). Saat ini, biodiesel FAME merupakan komponen penting dari total bahan bakar terbarukan di Inggris sebagai pengganti penggunaan solar fosil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Video Pilihan
Loading...

Artikel Terkait