Kemenperin: Industri Garmen dan Tekstil Bakal Tumbuh 10% Semester I

Andi M. Arief
18 Februari 2022, 18:21
Kemenperin
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Perancang busana Julianto menyelesaikan pakaian rancangannya di Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan industri garmen dapat tumbuh di level 10,44% pada paruh pertama 2022. Pertumbuhan itu didorong dari lonjakan permintaan pada Ramadan 2022.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh mencatat volume produksi industri pakaian jadi dapat tumbuh 10,44% secara tahunan pada kuartal I-2022. Namun demikian, Elis menilai volume permintaan industri pakaian jadi pada Ramadan 2022 baru sekitar 70%  - 75% dari masa pra-pandemi Covid-19.

"(Selain itu, prognosis ini) mengabaikan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). kalau ternyata PPKM level 3 (diterapkan saat pada kuartal I-2022), mungkin isa jadi lebih rendah lagi (dibandingkan performa Ramadhan 2019)," kata Elis kepada Katadata, Jumat (18/2). 

Pada kuartal II-2022, Elis meramalkan pertumbuhan volume produksi industri garmen melambat menjadi 10,15% secara tahunan. Pada semester II-2022, pertumbuhan industri garmen terus melandai hingga ke titik 0,16% pada kuartal IV-2022. 

Namun demikian, performa industri garmen sepanjang 2022 akan berada di zona hijau pertama kalinya selama pandemi atau tumbuh 5,84% secara tahunan. Adapun, industri garmen nasional pada 2020 anjlok sebesar 8,89%, sedangkan pada 2021 turun 3,31%. 

Pertumbuhan industri garmen terbesar sejak 2017 terjadi pada 2019, yaitu sebesar 19,48% secara tahunan. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan industri minuman sebesar 19,09% pada tahun yang sama. 

Di samping itu, industri tekstil atau industri bahan bahan baku garmen diproyeksi tumbuh berfluktuasi. Pertumbuhan terbesar industri tekstil terbesar akan terjadi pada kuartal III-2022 sebesar 5,88% secara tahunan, sedangkan terendah adalah pada kuartal IV-2022 yang susut 1,02%. 

Elis mengatakan pertumbuhan industri tekstil akan tinggi sejak Juli 2022 untuk memenuhi permintaan industri garmen dalam menghadapi pasar Ramdhan 2023. Sebagai informasi, masing-masing rantai pasok setidaknya membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk memenuhi permintaan konsumennya masing-masing. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...