Riset: Penggunaan Motor Listrik RI Naik 13 Kali Lipat dalam Dua Tahun

Muhamad Fajar Riyandanu
12 September 2023, 19:07
motor listrik
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Karyawan memeriksa sepeda motor listrik di diler United E-Motor, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2023).

Pertumbuhan penggunaan motor listrik di Indonesia tercatat naik 13 kali lipat dalam dua tahun terakhir. Hasil riset Deloitte Indonesia dan Foundry mencatat penggunaan motor listrik pada 2020 berada di 1.947 unit. Angka tersebut naik signifkan menjadi 25.782 unit pada tahun 2022.

Direktur Riset Foundry Erwin Arifin, mengatakan peningkatan penggunaan motor listrik ditopang oleh penjualan masif kendaraan listrik roda dua yang dilengkapi dengan fasilitas swap battery atau penukaran baterai. 

Erwin mengatakan penjualan jenis motor listrik dengan teknologi swap battery menyumbang 55% dari pangsa pasar motor listrik domestik pada 2022.

“Penjualan motor listrik berteknologi swap battery itu 0% pada 2020 lalu tiba-tiba menjadi 55% pada 2022,” kata Erwin saat menyampaikan paparan riset bertajuk Electric Revolution: The Rise of Indonesia’s E-Motorcycle di The Energy Building SCBD pada Selasa (12/9).

Menurut Erwin, pertumbuhan penggunaan motor listrik disebabkan oleh penyediaan infrastruktur Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang kian menjamur. Foundry mencatat ada lebih dari 1.700 unit SPBKLU hingga kuartal dua 2023.

Hasil Riset Foundry pada Maret 2023 mencatat ada empat pabrikan yang aktif dalam ekosistem pertukaran baterai di Indonesia. Mereka adalah Swap yang memiliki 1.300 unit SPBKLU atau 74,2% dari seluruh unit yang ada di Indonesia.

Posisi kedua ada Volta yang menyediakan 295 unit SPBKLU. Selanjutnya, perusahaan infrastruktur energi asal Singapura, Oyika telah membangun 150 unit SPBKLU dan Gogoro sejumlah 6 unit.

Foundry mencatat, motor listrik yang dilengkapi fasilitas swap battery lebih laku dipasaran. Hal ini dilatarbelakangi oleh penghematan waktu isi ulang daya listrik melalui mekanisme home charging secara mandiri.

“Efektifitas biaya dan waktu diperoleh dari penggunaan model swapping, mengurangi biaya waktu menganggur karena pengendara dapat mengisi daya saat bepergian,” ujar Erwin.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana, mengatakan bahwa ekosistem pengembangan motor listrik domestik masih menemui sejumlah tantangan. Satu diantaranya yakni keandalan dan ketahanan umur baterai.

Dia mengatakan, motor listrik generasi pertama di Indonesia hanya memiliki ketahanan baterai maksimal dua tahun. “Motor listrik generasi pertama motor listrik kita satu-dua tahun sudah habis. Tapi makin ke sini makin baik,” ujar Agus pada forum yang sama.

Agus mengatakan bahwa pemerintah sedang menggodok standardisasi baterai kendaraan listrik hingga fasilitas infrastruktur pendukungnya seperti sistem kelistrikan hingga konektor stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan SPBKLU.

Agus menjelaskan, standarisasi baterai dan fasilitas pendukung kendaraan listrik bakal menyeragamkan sejumlah aspek. “Menurut saya standarisasi itu sesuatu keniscayaan,” kata Agus.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...