Ada Tiga Investor Baru Matahari Putra Prima, Salah Satunya Gojek?

Lavinda
Oleh Lavinda
26 April 2021, 18:17
Multipolar menyebut telah mengalihkan 11,9% saham Matahari Putra Prima kepada tiga investor, yakni PT Pradipa Darpa Bangsa, Panbridge Investment Ltd, dan Threadmore Capital Ltd.
Katadata/Agung Samosir
Pembeli sedang memilih barang di pusat perbelanjaan Hypermart di Jakarta, 13-03-2013.

PT Multipolar Tbk. (MLPL) menyebut telah mengalihkan 11,9% saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) kepada tiga investor, yakni PT Pradipa Darpa Bangsa sebanyak 4,76%, Panbridge Investment Ltd sebanyak 3,33% saham, dan Threadmore Capital Ltd 3,81%.

Informasi ini dipaparkan dalam keterbukaan informasi saat menjawab permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait transaksi pengalihan saham pengelola Hypermart kepada investor.

"Perseroan menjual 11,9% saham kepemilikan MPPA dan berencana menginvestasikannya kembali untuk memperkuat modal MPPA," ujar Direktur Multipolar Agus Arismunandar dalam keterangan tertulis, Senin (26/4).

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Gojek Indonesia menjadi salah satu dari investor yang menyuntikkan dana ke pengelola jaringan pasar swalayan milik Grup Lippo tersebut. Hal yang menarik, PT Pradipa Darpa Bangsa memiliki alamat di gedung yang sama dengan kantor pusat Gojek Indonesia, yakni di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Tak hanya itu, nama investor pembeli saham MPPA juga memiliki kemiripan dengan nama resmi Gojek yakni, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Namun ketika dikonfirmasi, baik pihak Gojek Indonesia maupun MPPA enggan berkomentar. 

Kepada Katadata.co.id, Corporate Communication Director & Corporate Secretary Matahari Putra Prima Danny Kojongian mengatakan pihaknya belum bisa memberi tanggapan apapun, kecuali hal-hal yang sudah disampaikan kepada BEI.  Sementara itu, pihak Corporate Communication Gojek Indonesia juga enggan menjawab pertanyaan yang disampaikan via pesan singkat.

Manajemen Multipolar menyampaikan dana atas pelepasan saham MPPA akan digunakan untuk diinvestasikan kembali ke dalam MPPA. Skema investasi kembali itu akan diwujudkan dalam aksi penerbitan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atay rights issue.

Nantinya, Multipolar akan berpartisipasi membeli saham baru dan menyuntikkan dana agar struktur permodalam Matahari Putra Prima menjadi lebih kuat. Pasalnya, aktivitas usaha MPPA dianggap terus berkembang dengan prospek masa depan yang baik.

"Transaksi dapat memperkuat struktur keuangan MPPA, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan pengembangan usaha yang nantinya akan meningkatkan nilai investasi," ujar Agus. 

Multipolar melepas kepemilikan sahamnya di MPPA sebanyak 11,9% pada 7 April 2021. Semula Multipolar memiliki 50,23% atau 3,8 miliar saham MPPA, dan kini menjadi 38,33% atau 2,8 miliar saham setelah dijual.

“Jumlah saham yang dijual mencapai 896 juta saham dengan harga jual Rp 404 per saham,” kata Agus.

Sebelumnya, MPPA memiliki empat pemegang saham utama, yakni PT Multipolar Tbk sebanyak 50% atau sekitar 3,8 miliar saham, Citibank Singapore sebanyak 19% atau 1,4 miliar saham, dan Connery Asia Limited 14% atau 1,07 miliar saham. Sisanya dimiliki oleh publik sebanyak 17% atau 1,27 miliar saham. 

Namun dalam perkembangannya, komposisi kepemilikan saham berubah menjadi, Multipolar 38,33%, Anderson Investments Pte Ltd 18,63%, Connery Asia Ltd 14,26%, dan pemegang saham publik lainnya 28,78%.

Matahari Perkuat Layanan Digital

Dalam keterangan tertulis, Danny Kojongian menjelaskan perusahaan akan berfokus mengoperasikan bisnis ritel melalui format gerai pasar swalayan di berbagai wilayah di Indonesia.

Pada 2021, setelah pandemi Covid-19 berakhir, perseroan akan meneruskan rencana pembukaan gerai baru dan renovasi gerai yang telah beroperasi.

Selain itu, MPPA akan mengembangkan layanan ritel online dengan menyempurnakan sistem online yang dimiliki secara organik. Terakhir, jaringan Hypermart juga akan bekerja sama dengan operator marketplace di Indonesia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...