Metode Perhitungan Baru IHSG Bikin Bursa Saham Tertekan Sementara

Image title
3 Mei 2021, 17:50
Kebijakan BEI mengubah penghitungan bobot pada IHSG mempertimbangkan free float dinilai membuat investor institusi mengubah strategi kepemilikan sahamnya dan menyebabkan IHSG menurun sementara.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Karyawan mengambil gambar layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengubah metode penghitungan bobot pada indeks harga saham gabungan (IHSG), yakni dengan mempertimbangkan free float. Hal tersebut dinilai akan menyebabkan investor institusi mengubah strategi kepemilikan saham dan membuat IHSG bergerak turun sementara.

"Investor, terutama institusi, mau tidak mau akan menyesuaikan lagi proporsi kepemilikan portofolionya," kata Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi dalam sesi podcast Market Movers persembahan Katadata.co.id dan KBR, Senin (3/5).

Akibat dari penyesuaian portofolio tersebut, investor institusi mulai mengurangi porsi kepemilikan pada saham-saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar besar dengan saham free float yang kecil. Investor mengalihkan ke saham yang memiliki bobot free float lebih besar sejalan dengan penerapannya di pasar saham dalam negeri.

Wafi menilai, hal itu bisa menyebabkan pergerakan IHSG tertekan, setidaknya sampai BEI mulai menerapkan pembobotan secara bertahap dari Juni 2021 sampai Mei 2022. 

Hal tersebut mulai terlihat dari IHSG pada perdagangan Senin (3/5), dimana indeks ditutup turun 0,72% menyentuh level 5.952. "Tren perdagangan hari ini kecenderungannya ke arah sell off untuk beberapa saham yang kapitalisasi pasar besar tapi free float relatif cukup sedikit," kata Wafi.

Salah satu sektor yang menurut Wafi memiliki free float yang kecil adalah sektor perbankan, telekomunikasi, dan sektor konsumer. Salah satu yang menarik perhatian Wafi adalah sektor konsumer, di mana ada sentimen positif dari meningkatnya daya beli masyarakat pada bulan Ramadan.

"Tapi sektor konsumer ini terkena sentimen dengan rencana pembobotan yang saya lihat menjadi salah satu yang bobotnya dikurangi. Akhirnya terjadi aksi jual untuk saham-saham tersebut," kata Wafi.

Pada perdagangan hari ini, beberapa saham konsumer memang tercatat mengalami penurunan. Seperti saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 1,67% menjadi Rp 5.900 per saham. Lalu, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 1,14% menjadi Rp 1.305 per saham. Termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang turun 1,72% menjadi Rp 8.550 per saham.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...