Butuh Modal Kerja, Chandra Asri Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun
Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meraup dana Rp 1 triliun dari penerbitan obligasi. Ini merupakan bagian dari program penawaran umum berkelanjutan III obligasi dengan target pendanaan Rp 5 triliun selama 2020-2022.
Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk mendanai modal kerja perusahaan dan memenuhi kebutuhan pasar domestik, demi mendukung pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan.
"Kami mengalami kelebihan permintaan oleh investor, dengan minat partisipasi yang kuat dari investor ritel, perbankan, dan institusi," ujar Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5).
Berdasarkan keterangan tertulis, perusahaan menerbitkan tiga seri surat utang. Seri A dengan tenor 3 tahun dan kupon 7,8% terserap sebesar Rp 50 miliar. Seri B dengan tenor 5 tahun dan kupon 8,5% terserap Rp 587,95 miliar. Terakhir, seri C dengan tenor 7 tahun dan kupon 9% terserap Rp 362,05 miliar.
Dalam proses penerbitan surat utang, perusahaan didukung oleh tiga penjamin emisi, yakni PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Bahana Sekuritas. Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Erwin mengatakan, sejak awal sampai saat ini, perseroan telah menerbitkan obligasi dengan akumulasi perolehan dana mencapai Rp 6,1 triliun. Menurut dia, program penawaran umum obligasi Chandra Asri menawarkan pilihan yang kredibel bagi investor untuk meningkatkan imbal hasil, "Diimbangi fokus holistik dalam mempertahankan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola yang tinggi."
Penerbitan obligasi Chandra Asri memperoleh peringkat idAA- dari Pefindo. Lembaga pemeringkat ini menilai kapasitas Chandra Asri untuk memenuhi komitmen surat utang jangka panjang sangat kuat.