Ratusan Gerai Tutup Saat Pandemi, KFC Rugi Rp 377 Miliar Selama 2020
PT Fast Food Indonesia Tbk, pengelola waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), membukukan rugi bersih Rp 377,18 miliar sepanjang 2020, dari semula mencatat laba Rp 241 miliar pada 2019.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada 2020, kerugian yang dialami perusahaan berasal dari pendapatan yang merosot 27,7% menjadi Rp 4,84 triliun dari semula Rp 6,7 triliun. Meski terbantu sedikit oleh penghasilan operasi lain yang naik 56,8% menjadi Rp 85,8 miliar dari Rp 54,7 miliar.
"Selama 2020, tidak ada pendapatan dari pelanggan secara individual yang melebihi 10% dari total pendapatan. Perusahaan memperoleh penerimaan pendapatan komisi atas penjualan konsinyasi CD dari PT Jagonya Musik dan Sport Indonesia," demikian tertulis dalam laporan keuangan pada Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (25/6).
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan menurun 21,5% dari semula Rp 2,51 triliun menjadi Rp 1,97 triliun. Beban penjualan dan distribusi juga menyusut 13,72% dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp2,76 triliun. Beban umum dan administrasi juga menurun 17,2% dari Rp 753 miliar menjadi Rp 623 miliar. Di sisi lain, beban operasi lain melonjak 101% dari Rp 8,6 miliar menjadi Rp 17,3 miliar.
Alhasil, pengelola gerai KFC ini mengalami kerugian usaha Rp 447,4 miliar dari semula mengantongi laba usaha Rp 286 miliar. Beruntung, perseroan memperoleh manfaat pajak penghasilan Rp 83,6 miliar sehingga mampu menyusutkan nilai kerugian.
Dari sisi arus kas, perusahaan mengalami kenaikan total liabilitas hingga 42,5%, dari semula hanya Rp 1,74 triliun menjadi Rp 2,48 triliun. Angka itu terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,48 triliun, dan liabilitas jangka panjang Rp 1 triliun. Di sisi lain, total ekuitas perusahaan tercatat menyusut 24,8% menjadi Rp 1,24 triliun dari semula Rp 1,65 triliun.
Sebelumnya, Fast Food Indonesia telah menutup sementara 115 gerai pada Mei 2020. Penutupan ini dilakukan karena pandemi virus corona atau Covid-19 mengganggu aktivitas operasional sebagian gerai.
Dalam keterangan tertulis, manajemen KFC menyebutkan penutupan 115 gerai dilakukan karena mal atau plaza berhenti beroperasi karena pandemi corona.
"Penutupan mal dan plaza yang kemudian membuat KFC menutup gerainya ini terjadi di seluruh Indonesia, tidak hanya di Jakarta saja," ujar Direktur Fast Food Indonesia Dalimin Juwono secara tertulis dalam keterbukaan informasi.
Meski demikian, perusahaan masih mengoperasikan 618 gerai dari 733 gerai yang dimilikinya di seluruh Indonesia. Saat itu, manajemen KFC meyakini bahwa penutupan sementara beberapa gerainya tidak akan berpengaruh siginifikan terhadap kinerja perusahaan.
Tak hanya menutup sementara sejumlah gerai, KFC juga merumahkan 4.988 karyawan dati total karyawan yang dimilikinya sebanyak 17.216 orang. Sementara itu, sebanyak 4.847 terkena dampak pemotongan gaji hingga 50%.