Bundamedik Siapkan Rp 74 Miliar untuk Teknologi Layanan Kesehatan
PT Bundamedik Tbk (BMHS) mengantongi dana Rp 210,8 miliar dari hasil penerbitan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, emiten rumah sakit ini akan menggunakan modal itu untuk perbaikan peralatan kesehatan, termasuk investasi pada teknologi layanan kesehatan.
Direktur Bundamedik Nurhadi Yudiyantho mengatakan, sekitar Rp 74 miliar dari dana hasil penerbitan saham perdana akan digunakan untuk meremajakan peralatan kesehatan, obat-obatan, perbaikan infrastruktur, dan penambahan pelayanan lainnya.
"Itu semua dibutuhkan untuk menga ntisipasi pelayanan yang terjadi untuk saat ini dan masa depan," kata Nurhadi dalam konferensi pers, Selasa (6/7).
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama Bundamedik Ivan Rizal Sini mengatakan, antisipasi pelayanan tersebut perlu dipersiapkan agar kenyamanan masyarakat kembali di tengah pandemi Covid-19 ini.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah investasi pada teknologi untuk fasilitas yang dimiliki Bundamedik. "Termasuk dari beberapa teknologi yang akan kami sustain untuk menunjang kinerja yang kami harapkan di tahun-tahun kedepannya," kata Ivan.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, memicu Bundamedik untuk meningkatkan peralatan medis demi memberi pelayanan kesehatan secara optimal dan efisien. Bundamedik secara teratur mengganti, meningkatkan, dan memelihara peralatannya.
Bundamedik memang bergantung kepada peralatan medis terkini untuk mempertahankan reputasi dan meningkatkan keunggulan rumah sakit. Sehingga para pasien dapat menerima akses terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Ivan mengatakan, dengan kehadiran teknologi, juga bisa mengurangi exposure pasien dengan rumah sakit. Sehingga, membuat penanganan selama di rumah sakit dan masa pemulihan pasien menjadi lebih cepat dari biasanya.
"Itu semua tindakan untuk mengurangi durasi waktu rawat dan mempercepat waktu pemulihan," kata Ivan.
Wakil Komisaris Bundamedik Wishnutama Kusubandio yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, transformasi digital terakselerasi dengan jauh lebih cepat di masa pandemi Covid-19. Sehingga, banyak kesempatan baru yang muncul.
"Karena itu, ke depan memang berbagai inisiatif di Bundamedik akan mengarah ke digital inisiatif tersebut karena peluangnya sangat besar," kata mantan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ia menilai, transformasi sangat besar efeknya, tidak hanya pada Bundamedik tapi secara keseluruhan sektor kesehatan. Pasalnya, teknologi kesehatan menjadi potensi besar di tengah gelombang kedua disrupsi digital yang saat ini sedang terjadi.
"Health tech salah satu berpotensi besar pada second wave disruption digital yang sudah mulai terjadi saat ini. Ini peluang Bundamedik ke depan," kata Wishnutama.