Pertamina Masuk Daftar Fortune Top 500, Ini Pesan Erick Thohir
Perusahaan minyak dan gas milik negara, PT Pertamina (Persero) kembali masuk dalam daftar 500 perusahaan terbesar dunia versi Fortune. Dalam rilis terbarunya, Fortune 500 menempatkan Pertamina di peringkat ke 287 dengan nilai pemasukan (revenue rating) sekitar US $ 49,47 miliar atau setara Rp 710 triliun (Kurs US$1 = Rp 14.354).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan status Pertamina yang menembus kembali daftar Fortune Top 500 merupakan bukti berjalannya pembenahan organisasi. Selama ini, kata Erick, Pertamina tidak pernah kekurangan sumber daya yang mumpuni.
Ke depan, Erick berharap perusahaan migas pelat merah ini bisa meningkatkan performa positif, baik di sisi bisnis maupun non-bisnis. Sebagai perusahaan yang berorientasi bisnis sekaligus menjalankan layanan kepada publik, manajemen Pertamina tak boleh cepat berpuas diri.
"Benchmark kita harus tinggi. Jadi tidak cukup sekadar top 500, kita bisa lebih baik lagi. Mimpi kita bahwa Pertamina bisa menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia dan BUMN kita yang lain masuk juga ke top 500," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (3/8).
Erick meyakini Pertamina mampu bersaing dengan kompetitor di level dunia, terutama karena perusahaan memiliki kualitas dan kapabilitas untuk menunjangnya sebagai salah satu perusahaan besar dunia.
"Kita tentu berikhtiar bersama, agar nilai yang menjunjung good corporate governance bisa menjadi dasar. Dengan itu, saya yakin performa akan mengikuti. Sebab hasil tak akan mengkhianati proses," ujar Erick.
Erick menyoroti performa Pertamina dari sisi bisnis maupun non-bisnis, di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia. Menurut Erick, di tengah kondisi yang mempengaruhi perlambatan sektor bisnis, Pertamina tetap mampu menjadi salah satu motor penggerak perekonomian. Bahkan, Pertamina juga berperan aktif dalam upaya pemulihan pandemi, dari sisi kesehatan.
"Di era pandemi, terdapat sejumlah lini bisnis Pertamina untuk mendukung kesehatan masyarakat. Mulai dari rumah sakit, hotel yang dialihfungsikan sebagai tempat isolasi dan istirahat, hingga aktif menjamin ketersediaan oksigen," kata Erick.
Sebanyak 500 perusahaan tercantum dalam daftar peringkat korporasi paling besar di dunia versi Fortune. Peringkat pertama ditempati oleh Walmart, disusul kemudian oleh Amazon, dan Apple. Dua perusahaan sektor kesehatan juga masuk di urutan ke-4 dan ke-5, yakni CVS Health, dan UnitedHealth Group. Di urutan selanjutnya yakni, Berkshire Hathaway, McKesson, AmerisourceBergen, Alphabet, dan Exxon Mobil.