GIC Singapura Investasi di Saham Teknologi RI, Cuan Rp 17 T dari ARTO

Image title
10 Agustus 2021, 15:38
saham teknologi, gic singapura, bank jago, bukalapak, saham buka, saham arto
Humas Bank Jago
Seorang pekerja melintas di depan logo Bank Jago, di Jakarta, Rabu (14/4).

Pemerintah Singapura melalui GIC Private Limited baru saja menggelontorkan dana Rp 1,36 triliun untuk membeli 1,6 miliar saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) saat melantai di Bursa Efek Indonesia. Pengelola investasi atau sovereign wealth fund (SWF) tersebut memang tengah rajin berinvestasi di perusahaan-perusahaan Indonesia, khususnya pada saham teknologi.

Terbukti, sebelum berinvestasi di Bukalapak, GIC juga sempat menyuntikkan modal sebesar Rp 2,59 triliun pada PT Bank Jago Tbk (ARTO). Transaksi dilakukan dengan membeli 1,11 miliar saham baru atau rights issue bank digital itu dengan harga Rp 2.350 per saham pada 17 Maret lalu.

Saat ini, GIC atas nama pemerintah Singapura memiliki 8,07% saham bank milik Jerry Ng dan Patrick Walujo tersebut. Sementara itu, GIC juga memiliki 145,23 juta saham Bank Jago atas nama Otoritas Keuangan Singapura (MAS) atau setara 1,05%. Dengan demikian, secara total, GIC punya 1,26 miliar saham atau 9,12% saham Bank Jago.

Investasi di Bank Jago ternyata pilihan tepat. Meski perusahaan belum membukukan laba bersih, tapi secara keuntungan modal (capital gain), GIC tentu sudah mendulang keuntungan amat besar.

Harga saham Bank Jago di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami kenaikan, di mana puncaknya harga saham Bank Jago ditutup pada harga Rp 18.375 per saham pada 29 Juli 2021. Dari nilai tersebut, selisih harga saham dibandingkan harga rights issue mencapai Rp 16.025 atau meroket tujuh kali lipat, tepatnya 681,91%.

Artinya, keputusan GCI menambah investasi di Bank Jago membuahkan hasil kenaikan nilai investasi yang signifikan. Dari modal yang disuntikan kepada Bank Jago, maka capital gain GIC saat ini tercatat mencapai Rp 17,69 triliun.

GIC merupakan pengelola investasi atau sovereign wealth fund (SWF) terbesar milik Pemerintah Singapura. Perusahaan tersebut didirikan pada 1981 untuk mengelola cadangan devisa Singapura.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...