Bank Jago Luncurkan Layanan RDN, Bermitra dengan Dua Sekuritas
PT Bank Jago Tbk meluncurkan layanan bank rekening dana nasabah (RDN). Layanan sudah bisa digunakan secara daring oleh nasabah perusahaan sekuritas mitra perusahaan, yakni Mahakarya Artha Sekuritas (Stockbit) dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
Layanan RDN Bank Jago dapat digunakan mulai besok, Kamis (23/12). Pembukaan RDN itu tanpa syarat saldo minimum dan penambahan dana di RDN dapat dilakukan secara langsung atau real-time dengan memindahkan dana dari kantong utama Bank Jago ke kantong RDN di aplikasi Jago.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan para investor dapat merasakan kemudahan saat membuka RDN dan melakukan transaksi.
"Prosesnya cepat karena pembukaan akun trading, RDN Bank Jago, dan rekening tabungan Bank Jago bisa dilakukan sekaligus di aplikasi Stockbit," kata Kharim dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/12).
Persetujuan menjadi bank RDN diperoleh Bank Jago melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 15 Desember 2021. Layanan anyar emiten perbankan berkode ARTO ini membuat jumlah Bank Administrator RDN menjadi 17 bank.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan layanan RDN Bank Jago akan mengakselerasi pertumbuhan investor di masa depan. Selain itu, jumlah perusahaan sekuritas yang berkolaborasi dengan ARTO diharapkan bertamah, khususnya terkait pembukaan RDN secara elektronik.
Dengan bergabungnya ARTO sebagai Bank Administrator RDN dapat mendukung peningkatan kesadaran investor terkait AKSES KSEI. Adapun, AKSES KSEI adalah layanan berupa akses informasi bagi para investor untuk memantau posisi maupun mutasi efek yang tersedia sejak 2014.
"Kehadiran layanan RDN dengan Bank Jago, akselerasi investor di Tanah Air yang saat ini memiliki kebutuhan akan layanan investasi yang lebih mudah dan cepat," kata Uriep.
Berdasarkan paparan manajemen Bank Jago, jumlah nasabah yang telah melalui proses know your costumer (KYC) telah bertambah hingga 5 kali lipat menjadi 580 ribu orang.
Berdasarkan data KSEI, jumlah investor pasar modal hingga 3 Desember 2021 naik 85,31% dari realisasi 2020 sebanyak 3,8 juta orang jumlah investor reksa dana tumbuh paling besar atau sebesar 106,3% menjadi 6,5 juta orang hingga 3 Desember 2021 dari realisasi 2020 sebanyak 3,1 juta orang. Sementara itu, jumlah investor C-BEST tumbuh 96,37% menjadi 3,3 juta orang, sedangkan investor surat berharga naik 31,12% menjadi 603 ribu orang.
Secara total, KSEI mendata ada 11 juta nomor identitas tunggal investor atau single investor identification (SID). Adapun, SID S-MULTIVEST atau SID Multi Investasi Terpadu atau S-MULTIVEST mencapai 4 juta unit.
Sebanyak 99,51% dari total investor pasar modal saat ini adalah investor ritel, sedangkan sebanyak 0,49% merupakan investor institusi. Selain itu, sebanyak 73,04% atau 5,2 juta investor memiliki rekening di agen penjualan teknologi finansial atau SA Fintech.
Berdasarkan paparan OJK, 59,81% investor berasal dari kelompok umur di bawah 40 tahun, sedangkan sebanyak 21,48% berasal dari kelompok umur 31-40 tahun. Dengan kata lain, lebih dari 80% investor di dalam negeri merupakan generasi milenial dan generasi z dengan total aset Rp 138 triliun.
Namun demikian, sebagian besar aset di pasar modal masih didominasi oleh generasi X dan baby boomer. Sebanyak Rp 214 triliun aset di pasar modal dimiliki kelompok umur 51-60 tahun dengan aset Rp 214 triliun, sedangkan kelompok umur lebih dari 60 tahun menguasai aset lebih dari Rp 400 triliun.
Berdasarkan data Stockbit, saham ARTO konsisten bergerak di zona hijau. Secara tahun berjalan, harga saham ARTO bertambah 12.909 poin atau menguat 362% menjadi Rp 16.475 per saham.