Hari Pertama 2022, IHSG Ditutup Menguat 1,27%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,27% atau 83 poin ke level 6.665 pada penutupan pertama perdagangan saham awal 2022, Senin (3/1).
Berdasarkan data RTI Infokom, sebanyak 21,64 miliar saham diperdagangkan senilai Rp 9,76 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 1,25 juta. Sebanyak 321 emiten berakhir di zona hijau, sedangkan 215 emiten membukukan penyusutan harga saham. Adapun, 148 emiten bergerak stagnan.
Investor asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp 347,35 miliar. Secara rinci, aksi beli bersih asing di pasar regular mencapai Rp 450,53 miliar, sedangkan investor asing melakukan penjualan bersih di pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp 102,94 miliar.
Emiten yang paling diminati investor asing pada hari ini adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO). Investor asing tercatat melakukan pembelian asing bersih pada saham itu senilai Rp 166,5 miliar.
Sementara itu investor asing tercatat melakukan penjualan bersih pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk atau ITMG senilai Rp 45,3 miliar.
Berdasarkan data Stockbit, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk atau ADMR memiliki pertumbuhan saham paling tinggi atau mencapai 35% ke level Rp 135 per saham. Sementara itu, penyusutan terbesar dialami PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk yang mencapai 9,8% ke titik Rp 460 per saham.
Dari sisi indeks sektoral, hanya dua sektor membukukan performa negatif, yakni cyclical *-0,41%) dan kesehatan (-.16%). Adapun pertumbuhan terbesar pada sektor teknologi yang mencapai 4,53%.
Capaian itu diikuti sektor transportasi naik 2,35%, finansial naik 1,84%, infrastruktur naik 1,39%, energi naik 1,11%, properti naik 0,96%, industri dasar naik 0,77%, non cyclical naik 0,53%, dan industri naik 0,05%.
Hingga akhir 2021, IHSG ditutup meningkat 10,72% ke level 6.581. Adapun, kapitalisasi pasar sampai akhir perdagangan 2021 tercatat mencapai Rp 8.284 triliun atau tumbuh 18% dibanding nilai kapitalisasi pasar akhir 2020 yang di level Rp 6.968 triliun.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat sebanyak 54 perusahaan yang melantai di pasar modal dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 62,61 triliun pada 2021. Berdasarkan nilai raihan dana, jumlah ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.