Jokowi Lantik Menteri Baru, IHSG Betah di Zona Merah

Cahya Puteri Abdi Rabbi
15 Juni 2022, 14:37
IHSG
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Petugas membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun 0,66% atau 46,61 poin ke level 7.003 pada perdagangan saham Rabu (15/6) siang, pukul 14.00 WIB. Indeks saham bergerak di zona merah tak berselang lama setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju. 

Pada pagi hari, indeks dibuka melemah di level 7.031. Kemudian, pada akhir perdagangan sesi I hari ini, indeks saham ditutup anjlok 1,03% atau 72,91 poin hingga kembali ke level di bawah 7.000, tepatnya ke level 6.976. 

Analis PT Kanaka Hita Solvera William Wibowo menilai, dampak reshuffle dan rilis data neraca perdagangan hari ini akan membawa indeks saham kembali ke area 7.000, setelah sempat merosot tipis di bawah area tersebut.

"Hingga nanti sore nanti IHSG berpeluang akan kembali ke area 7.000," katanya dalam pesan singkat kepada Katadata.co.id, Rabu (15/6).

Berdasarkan hasil riset OCBC Sekuritas, IHSG dinilai terkena dampak negatif pasca-rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang bisa memicu bank sentral AS, The Fed, kembali menaikkan tingkat suku bunga acuannya lebih agresif lagi.

Pada akhirnya, kondisi ini membuat imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali melonjak hingga menyentuh level 3.48% atau tertinggi selama 11 tahun.

Sementara itu, bursa regional Asia lainnya terlihat bergerak dalam kondisi bervariasi, di mana bursa Jepang dan Australia bergerak melemah, sedangkan bursa Cina dan Hong Kong menguat. Ini terjadi setelah adanya sentimen positif dari data ekonomi Cina, yakni Industrial Output Cina meningkat 0.7% pada Mei dari -2.9% pada April. Angka tersebut juga lebih baik dari konsensus Reuters yang berada di level -0.7%.

"IHSG kami perkirakan masih berpeluang untuk melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan sesi II nanti dengan perkiraan level support kami perkirakan akan berada di level 6,948," ujarnya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total volume saham yang diperdagangkan pada akhir sesi pertama tercatat sebanyak 21,85 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp 10,45 riliun dan frekuensi 933.111 ribu kali. Tercatat sebanyak 131 saham bergerak di zona hijau, 398 saham terkoreksi, dan 141 saham harganya stagnan.

Mayoritas indeks sektoral mengalami penurunan pada sesi I ini yang dipimpin oleh sektor transpotasi yang terkoreksi sebesar 3,66%, sektor energi turun 3,10%, sektor industri turun 2,19%, dan sektor kesehatan terkoreksi sebesar 1,38%.

Kemudian, sektor infrastruktur turun 1,17%, sektor konsumer non primer turun 0,99%, sektor properti turun sebesar 0,70%, sektor konsumer primer turun sebesar 0,64%, sektor keuangan turun 0,56%, dan sektor industri dasar turun 0,36%.

Adapun, satu-satunya indeks sektoral yang bergerak naik yakni sektor teknologi sebesar 0,28%. Adapun, kenaikan sektor ini ditopang oleh saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang naik 1,00% atau 4 poin menjadi Rp 404 per saham dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang naik 2,74% atau 45 poin menjadi Rp 1.685 per saham.

Saham yang menempati urutan teratas dalam Top Gainers adalah PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI). Saham ESTI menguat 21 poin atau 21,88% menjadi Rp 117 per sahamnya. Sementara yang menempati Top Losers yaitu Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) dengan koreksi sebesar 6,99% atau 13 poin menjadi Rp 173 per saham.

Sementara itu, mayoritas bursa saham Asia bergerak ke zona hijau yakni, Hang Seng Index naik 1,63%, Shanghai Index naik 1,94% dan Strait Times Index naik 0,46%. Sedangkan, Nikkei 225 Index bergerak turun 1,02%.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...