Profil Aman Agrindo, Produsen Gula yang akan IPO Akhir Juli

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 Juni 2022, 13:23
Aman Agrindo
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.
Pekerja menata tebu di bak truk saat panen di Desa Kewadungan, Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022).

Pada akhir Juni ini, beberapa perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Kali ini, giliran perusahaan produsen gula yakni, PT Aman Agrindo yang dijadwalkan sedang bookbuilding dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir Juli mendatang.

PT Aman Agrindo merupakan perusahaan yang bergerak di industri gula dan didirikan pada 2013 lalu. Perusahaan yang akan melantai dengan kode GULA ini menjalankan bidang usaha perkebunan tebu, dan industri gula pasir. Kemudian, perseroan juga menjalankan kegiatan usaha perdagangan besar gula, coklat, dan kembang gula, serta industri gula merah.

Dalam menjalankan kegiatan usaha perkebunan tebu, perseroan menjalankan kegiatan pengolahan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan tanaman tebu, termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tebu.

Perseroan juga memproduksi gula yang berbentuk kristal atau gula pasir dengan bahan utama tebu, bit dan lainnya. Juga, memproduksi gula merah, baik berbentuk cetakan, serbuk atau granul maupun cair, yang murni dari nira sebagai bahan baku.

Selain itu, Aman Agrindo juga menjalankan kegiatan usaha penunjang yakni, perdagangan besar hasil pengusahaan kehutanan, pengambilan hasil hutan dan perburuan, seperti bambu, kayu cendana, getah damar dan sejenisnya, termasuk perdagangan besar bibit tanaman kehutanan.

Perseroan juga menjalankan perdagangan besar pengolahan hasil perikanan, bahan makanan dan minuman hasil pertanian, dan beras. Selain perdagangan besar, perseroan juga melakukan perdagangan eceran jenis barang kebutuhan yang utamanya bahan makanan, minuman atau tembakau di dalam bangunan.

Di samping itu, perseroan menjual pakaian, perabot rumah tangga, dan mainan anak, misalnya warung atau toko bahan kebutuhan pokok.

Adapun, faktor-faktor pendorong kinerja perseroan yakni, ketersediaan pasokan gula dan tebu, harga acuan penjualan gula, harga pasokan gula, dan daya beli pelanggan.

Saat ini, perseroan memiliki dua lahan perkebunan tebu yang berlokasi di Banten dengan total luas kebun sebesar 152,8 hektare, dengan rincian 82,8 hektare berlokasi di Desa Cimanis, yang merupakan lahan milik perseroan, dan 70 hektare berlokasi di Desa Kertaraharja, yang merupakan lahan yang disewa dari pihak ketiga.

 

Kinerja Tahun 2021

Berdasarkan laporan keuangan, hingga akhir Desember 2021, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 7,19 miliar atau tumbuh 17% dari sebelumnya sebesar Rp 6,15 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan penjualan perseroan pada tahun lalu sebesar 43% menjadi Rp 188,84 miliar dari sebelumnya Rp 132,02 miliar.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...