Hermina Rilis Obligasi Rp 553 Miliar, Mayoritas untuk Beli Lahan Baru

Cahya Puteri Abdi Rabbi
29 Juni 2022, 10:33
Hermina
KATADATA
Ilustrasi obligasi

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II sebesar Rp 553,50 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi I dengan target dana Rp 1 triliun.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan, penerbitan obligasi ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan perseroan. Sebelumnya, perseroan telah menerbitkan obligasi tahap I pada 2020 dengan target dana sebesar Rp 446,50 miliar.

Berdasarkan prospektus yang dirilis, perseroan akan menggunakan 40% dana hasil penerbitan obligasi untuk peningkatan kapasitas rumah sakit, termasuk pembelian lahan. Saat ini perseroan sedang dalam tahap identifikasi lahan, sehingga pihak penjual dan nilai pembelian belum dapat ditetapkan.

Kemudian, sebanyak 25% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk pembelian peralatan umum dan medis. Sementara itu, sisanya akan digunakan oleh perseroan atau anak usaha sebagai modal kerja, antara lain untuk pembayaran gaji karyawan, utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional rumah sakit, dan lainnya.

"Penggunaan modal kerja perusahaan anak akan diberikan oleh perseroan melalui pinjaman pemegang saham sementara dengan tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun dan tenor satu tahun, yang dapat dilunasi sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Rabu (29/6).

Obligasi akan ditawarkan dalam dua seri. Seri A memiliki nilai pokok Rp 37 miliar dengan tingkat bunga 6,25% per tahun dan jangka waktu tiga tahun. Kemudian, seri B memiliki nilai pokok sebesar Rp 63 miliar dengan tingkat bunga 6,75% dan tenor lima tahun. 

Sedangkan, sisa dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 453,50 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik atau best effort. Bila jumlah dalam penjaminan kesanggupan terbaik tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban perseroan untuk menerbitkan obligasi.

Adapun, bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, di mana pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada 14 Oktober 2022, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo pada 14 Juli 2025 untuk Seri A dan 14 Juli 2027 untuk Seri B.

Sebagai informasi, obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus, namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak. Baik yang telah ada, maupun yang akan ada di kemudian hari.

"Pemesanan pembelian obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp 5 juta dan/atau kelipatannya," lanjut manajemen.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...