Ini Pilihan Investasi yang Aman di Tengah Potensi Resesi Ekonomi

Patricia Yashinta Desy Abigail
13 Juli 2022, 15:43
Investasi
123RF.com/Thananit Suntiviriyanon
Ilustrasi investasi. Generasi muda harus mulai berinvestasi untuk meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangannya di masa depan.

Potensi resesi ekonomi global semakin kuat, diiringi dengan munculnya isu beberapa negara yang diperkirakan akan bangkrut. Di dalam negeri, laju inflasi semakin tinggi, belum lagi kondisi nilai tukar rupiah yang melemah sampai hampir ke level Rp 15.000 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat terkait aktivitas ekonomi dan kelangsungan hidupnya di masa mendatang. Sebagian besar investor juga kehilangan arah dalam menentukan instrumen yang tepat untuk menyimpan dananya, dan berinvestasi tanpa harus menanggung risiko kerugian yang besar.

Perencana keuangan, Freddy Pieloor menyarankan investor untuk memilih instrumen investasi secara detail, spesifik, dan tanpa perlu tergesa-gesa. Tolak ukur dalam memilih instrumen investasi harus berdasarkan pada tujuan investasi, yakni jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang

Pada dasarnya, instrumen investasi terbagi menjadi dua jenis, yakni aset nyata atau riil asset, dan aset tak nyata atau biasa disebut paper asset. Aset nyata pada umumnya berupa properti dan aktivitas bisnis secara langsung. Sedangkan, paper asset biasanya berupa reksa dana, deposito, saham, dan lainnya.  

Di tengah kondisi krisis dan berpotensi resesi seperti saat ini, dia menyarankan masyarakat untuk lebih memilih aset nyata, yakni berupa aset properti. 

Dalam berinvestasi properti, masyarakat perlu mengetahui kondisi keuangannya. Selain itu, investor juga perlu mempertimbangkan lokasi properti berada, baik untuk saat ini maupun prospek di masa akan datang.

Dia memberi contoh, misalnya mempertimbangkan investasi properti di wilayah Kalimantan seiring kebijakan pemerintah yang akan memindahkan Ibu Kota Negara ke wilayah tersebut. 

“Untuk riil asset mungkin ada beberapa tempat lokasi yang masih bisa kita dapatkan harga yang lebih baik,”kata Freddy saat dihubungi tim Katadata, Rabu (13/7).

Di sisi lain, menurut dia, investasi saham tidak menjadi prioritas untuk sementara itu. Maka itu, investor yang aktif dalam pasar saham sebaiknya lebih jeli dalam menaruh aset investasinya.  

“Saat ini belum ada investasi yang tepat untuk paper aset. Kemarin mungkin yang sudah punya investasi di berbagai instrumen kan tentunya masih mengalami minus ya, terutama di saham,”ujarnya. 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...