IHSG Diprediksi Merosot, Dipicu Harga Komoditas yang Rentan Tekanan

Patricia Yashinta Desy Abigail
14 Juli 2022, 06:46
IHSG
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan merosot pada perdagangan Kamis (14/7) hari ini, dan bergerak di rentang 6.598-6.721. Sebelumnya, indeks ditutup turun 1,15% di level 6.640 pada akhir perdagangan Rabu (13/7).

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar, ditengah aliran dana masuk yang masih bertahan dalam tekanan. Selain itu, laporan kinerja emiten serta stabilnya perekonomian masih menjadi penopang pergerakan IHSG hingga kini. 

"Salah satu faktor sentimen luar masih berasal dari harga komoditas yang mulai rentan terhadap tekanan,"katanya, dikutip Kamis (14/7).

William pun merekomendasikan saham Bank Central Asia (BBCA), Telkom Indonesia (TLKM), Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), Summarecon Agung (SMRA), Wijaya Karya Beton (WTON), Pakuwon Jati (PWON), Alam Sutera Realty (ASRI), Unilever Indonesia (UNVR), dan XL Axiata (EXCL).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG dapat melemah terbatas menuju support minor 6.590. Titik resisten IHSG hari ini diperkirakan ada pada posisi 6.768, 6.815, dan 6.875, sedangkan titik support ada di posisi 6.590, 6.560 dan 6.510.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...