Para Ekonom Prediksi BI Kerek Lagi Suku Bunga Acuan 25-50 Bps

Lavinda
Oleh Lavinda
17 November 2022, 12:08
suku bunga
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan M. H Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).

Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di kisaran 25 - 50 basispoin (Bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan berlangsung Kamis (17/11) hari ini.

Sebelumnya, dalam RDG Oktober lalu, bank sentral memutuskan BI7DRR naik 50 bps menjadi 4,75%. Secara akumulasi, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 125 Bps sepanjang tahun ini, dari level 3,5% pada awal 2022.

David Sumual, Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memperkirakan, suku bunga acuan BI akan meningkat 50 Bps. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga daya tarik aset rupiah di tengah tren kenaikan Fed Fund Rate (FFR).

"Selain itu, (kenaikan suku bunga acuan BI) untuk menjangkar ekspektasi inflasi agar bisa kembali ke level inflasi jangka panjang sekitar 3% - 4%," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (17/11).

Dia menambahkan, ekonomi Indonesia masih dalam tren pemulihan. Dengan demikian, kenaikan suku bunga acuan belum akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja ekonomi dan permintaan kredit.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan BI7RR sebesar 25 Bps menjadi 5% pada RDG November ini. Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai langkah kebijakan untuk menjangkar ekspektasi inflasi, sehingga inflasi inti tahun 2023 akan kembali pada target sasaran inflasi.

"Selain itu, kenaikan suku bunga acuan BI pada bulan ini ditujukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah masih terdapat potensi bank sentral AS yang masih akan melanjutkan untuk menaikkan suku bunganya hingga kuartal I-2023," katanya.

Terkait tingkat inflasi AS pada Oktober yang mulai melandai, Fed diperkirakan akan mulai mengurangi agresivitas kenaikan suku bunga acuan, di mana pada rapat bank sentral Desember mendatang diperkirakan akan naik sekitar 50 Bps.

Dengan langkah kebijakan untuk menjangkar tingkat inflasi dan stabilitas rupiah, maka kondisi ekonomi Indonesia tahun depan diharapkan akan tetap resilien di tengah kondisi ekonomi global, terutama negara-negara maju yang berpotensi mengalami resesi.

Investment Analyst PT Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani memperkirakan, suku bunga acuan akan naik sekitar 25 Bps. Hal itu berpotensi dilakukan untuk menjaga kesenjangan suku bunga acuan Indonesia dan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.

"Kalau melihat konsensus hari ini, suku bunga diprediksi masih akan naik sekitar 25 Bps. Ini sentimen yang sebenernya baik karena dapat kembali menjaga interest rate gap antara BI 7DRRR) dengan Fed Rate," ujar Hendriko kepada Katadata.co.id, Kamis (17/11).

Menurut dia, saat ini, suku bunga acuan Indonesia dan AS terlalu dekat, yakni sebesar 75 Bps. Terlebih, ada potensi AS akan kembali menaikkan suku bunganya pada Desember 2022, sebesar 50 Bps.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...