Harga Saham GoTo Makin Rendah, Saatnya Investor Jual atau Beli?

Lavinda
Oleh Lavinda
7 Desember 2022, 15:01
GoTo
GoTo
Gojek Indonesia merger dengan Tokopedia menjadi GoTo

Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus mengalami tekanan dalam 13 hari perdagangan berturut-turut. Akumulasi penurunannya mencapai 51,8%, yakni dari Rp 222 menjadi Rp 107 pada perdagangan saham hari ini, Rabu (7/12).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO juga berkali-kali terkena auto reject bawah (ARB), tepatnya selama delapan hari terakhir.

Jika dibandingkan dengan harga perdana, harga saham decacorn teknologi tersebut sampai saat ini tercatat menyusut 68,3% dari level harga saham saat perusahaan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), yakni Rp 338.

Harga saham hasil merger Gojek Indonesia dan Tokopedia ini terus merosot karena investor gencar melepas sahamnya pasca-periode penguncian atau lock up saham berakhir 30 November 2022 lalu.

Di hari pertama lock up saham dibuka, 1 Desember lalu, investor berbondong-bondong melepas saham GOTO dengan total volume mencapai 20,1 miliar saham. Investor menetapkan penawaran pada harga Rp 141, sehingga akumulasinya mencapai Rp 2,8 triliun.

Menurut data RTI saat itu, volume saham yang berhasil ditransaksikan sampai penutupan perdagangan hari ini tercatat 461,8 juta saham dengan nilai transaksi Rp 65,1 miliar.

Jika dibandingkan dengan total saham yang ingin dilepas investor, saham yang laku terjual hanya 2% dari total penawaran yang ada. Sementara itu, sisa saham milik investor lain harus mengantre karena terkendala status auto reject bawah (ARB).

Dalam perkembangannya, Pemerintah Singapura dan beberapa investor kakap asing memanfaatkan pelemahan harga saham dengan menyerap saham GoTo.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Desember 2022, Citibank mewakili Pemerintah Negeri Singa menggenggam 69,71 miliar saham atau setara 5,8% porsi saham GoTo.

Selain itu, terdapat pula GoTo Peopleverse Fund (GPF) yang memiliki 7,65% saham GOTO. Transaksi dilakukan melalui PT Stockbit Sekuritas Digital dan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

Selanjutnya, SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd dengan kepemilikan 8,71%, dan Taobao China Holding Limited dengan kepemilikan 8,84%.

Sebelumnya, terdapat pula nama-nama investor kakap lain yang terus menambah porsi kepemilikan saham di GoTo. Beberapa di antaranya adalah, BlackRock yang tercatat menggenggam saham 463,13 juta saham GoTo pada kuartal II 2022.

Jumlahnya bertambah menjadi 1,1 miliar per akhir kuartal III 2022. BlackRock dikenal sebagai investor berorientasi investasi jangka panjang.

Selain BlackRock, terdapat beberapa investor asing yang mengakumulasi saham GoTo sejak semester II 2022. Beberapa di antaranya ialah, Amplify Investment, Eaton Vance Management, State Street Corp, FlexShares Trust, Inspire Investing, Mellon Investment Corporation, Allianz Global Investors Asia Pacific Limited, dan Lion Global Investors Limited.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...