Rumus Luas Layang-layang dan Contoh Soalnya
Layang-layang adalah salah satu bangun datar yang memiliki karakteristik khusus. Bentuknya terlihat unik dengan dua pasang sisi yang sama panjang, tetapi tidak saling sejajar.
Meski sering dianggap sebagai bangun datar yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, layang-layang cukup familiar bagi beberapa orang. Contohnya yakni bentuk layangan dan materi pada mata pelajaran Matematika bagi setiap siswa.
Untuk menghitung luas layang-layang, terdapat rumus yang dapat digunakan. Rumus ini membutuhkan panjang diagonal-diagonalnya. Simak uraian mengenai rumus luas layang-layang dan contoh soal berikut.
Ciri-ciri Bangun Layang-layang
Bangun datar adalah objek atau bentuk yang terbentuk oleh garis-garis yang dibatasi oleh titik-titik atau sudut-sudut. Bangun datar memiliki perbedaan yang menonjol dari bangun ruang yakni ada atau tidaknya ruang serta volume di dalamnya.
Layang-layang merupakan salah satu contoh bangun datar yang populer. Layang-layang memiliki dua pasang sisi yang sejajar namun tidak sama panjang. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut ciri-ciri yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bangun datar berbentuk layang-layang:
1. Memiliki Dua Pasang Sisi Sejajar
Ciri pertama yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi layang-layang adalah adanya dua pasang sisi yang sejajar. Sisi-sisi ini berarti bahwa ada dua pasang sisi yang sejajar dan panjangnya tidak sama. Sisi yang berseberangan satu sama lain juga sejajar.
2. Sudut-Sudut Diagonal
Ciri kedua yang membedakan layang-layang dengan bangun datar lainnya adalah adanya jalur diagonal yang memotong sisi-sisi bangun datar. Layang-layang memiliki dua diagonal yang saling memotong pada satu titik di tengahnya. Sudut-sudut yang dibentuk oleh diagonal ini juga sama besar.
3. Sudut-sudut yang Berdekatan Tidak Sama Besar
Ciri ketiga adalah adanya perbedaan ukuran sudut-sudut yang berdekatan. Layang-layang memiliki dua pasang sudut yang berdekatan, di mana sudut-sudut yang berdekatan pada setiap pasang tidak sama besar.
4. Simetris
Ciri terakhir yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi layang-layang adalah keberadaan simetri. Layang-layang memiliki sumbu simetri di tengahnya yang membagi bangun datar menjadi dua bagian yang simetris. Hal ini berarti jika bangun datar dilipat di sepanjang sumbu simetri, kedua sisi yang terbentuk akan sama persis.
Rumus Luas Layang-layang
Setelah mengetahui berbagai ciri bangun layang-layang, perlu memahami rumus luas layang-layang. Dalam matematika, luas layang-layang dapat menjadi dasar untuk mempelajari konsep geometri lainnya, seperti segiempat dan segitiga.
Selain itu, pembahasan mengenai luas layang-layang juga sering digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Contohnya yakni seperti dalam memperkirakan lahan pertanian yang berbentuk layang-layang atau dalam memahami pola-pola dalam seni dan desain.
Dengan memahami rumus luas layang-layang dan mengaplikasikannya dalam contoh soal, kemampuan berhitung dan pemahaman konsep Matematika semakin baik. Selain itu, dengan memahami karakteristik khusus layang-layang, pemahaman terkait bangun datar ini akan lebih baik dan mampu mengaplikasikannya dalam berbagai situasi kehidupan nyata.
Simak rumus luas layang-layang untuk memahami bangun datar ini lebih jauh:
Luas = (d₁ × d₂) ÷ 2 atau ½ x d1 x d2
Pada rumus di atas, d₁ dan d₂ adalah panjang diagonal layang-layang yang saling memotong secara berlawanan. Panjang diagonal adalah garis yang menghubungkan dua sudut yang berlawanan.
Luas layang-layang diperoleh dengan mengalikan panjang kedua diagonal tersebut dan membaginya dengan dua. Untuk memahaminya, perlu juga melihat contoh soal.
Contoh Soal Rumus Luas Layang-layang
Adapun beberapa contoh soal berikut yang dapat dipahami. Berikut penerapan rumus di atas dan pembahasannya:
Contoh Soal 1
Pada suatu ketika, berkibarlah sebuah layang-layang yang memiliki panjang diagonal 6 cm dan 8 cm. Hitunglah luas layang-layang tersebut!
Pembahasan:
Gunakan rumus luas layang-layang dan subsitusikan nilai d₁ dengan 6 cm dan d₂ dengan 8 cm yakni sebagai berikut:
Luas = (6 cm × 8 cm) ÷ 2
Luas = 48 cm² ÷ 2
Luas = 24 cm²
Jadi, luas layang-layang tersebut adalah 24 cm².
Contoh Soal 2:
Nala bermain layang-layang bersama Bintang. Panjang diagonal layang-layang Nala adalah 10 cm dan 12 cm. Berdasarkan hal tersebut, berapa luas dari layang-layang Nala?
Pembahasan:
Diketahui d₁ adalah 10 cm dan d₂ adalah 12 cm. Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus berikut:
Luas = (10 cm × 12 cm) ÷ 2
Luas = 120 cm² ÷ 2
Luas = 60 cm²
Jadi, luas layang-layang tersebut adalah 60 cm².
Contoh Benda Berbentuk Layang-layang
Semakin berkembangnya jaman, semakin banyak pula benda yang bentuknya seperti layang-layang. Bentuk-bentuk tersebut dapat muncul dari benda kebutuhan sehari-hari, karya seni, dan alat yang digunakan untuk bekerja. Di bidang seni, bentuk seperti layang-layang juga dapat diterapkan dalam berbagai macam ide.
Terdapat banyak sekali benda dalam kehidupan yang bentuknya seperti layang-layang. Benda-benda tersebut contohnya yakni motif pagar, biji mata buah nanas, relief pada Candi Borobudur, variasi model anting, mainan layangan, kotak cokelat, tas yang berbentuk layang-layang, dan lain sebagainya.
Demikian uraian terkait rumus luas layang-layang selengkapnya.