Biografi Sunan Gresik, Pendakwah Sekaligus Tabib yang Egaliter

Annisa Fianni Sisma
19 April 2024, 13:23
Sunan Gresik
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Ds/foc.
Ilustrasi, sejumlah anak melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di Masjid Syekh Maulana Malik Ibrahim, Desa Leran, Gresik, Jawa Timur (28/3/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Agama Islam mulai tersebar di wilayah Nusantara melalui upaya para ulama yang kemudian dikenal sebagai Wali Songo. Sunan Gresik, atau Maulana Malik Ibrahim, dianggap sebagai salah satu ulama pertama yang memperkenalkan Islam di tanah Jawa. Dia dimakamkan di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.

Meskipun asal keturunannya tidak tercatat dengan jelas, umumnya dipercayai bahwa ia bukan orang Jawa asli. Gelar "Syekh Maghribi" yang diberikan kepadanya menunjukkan kemungkinan asal keturunannya dari Maghrib atau Maroko, Afrika Utara.

Beberapa versi menyebutkan bahwa Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Pendapat yang paling kuat didasarkan pada tulisan J.P. Moquette atas prasasti makamnya di desa Gapura Wetan, Gresik, yang mengindikasikan bahwa ia berasal dari Kashan, Iran.

Biografi Sunan Gresik

Sunan Gresik, yang juga dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi, adalah keturunan Ali Zainal Abidin dan cucu Nabi Muhammad SAW. Dia merupakan wali pertama di Jawa dan memulai misi dakwah Islam pada zaman Majapahit sekitar tahun 1379 M.

Sunan Gresik menetap di Gresik dan mengajar ajaran Islam sampai akhir hayatnya pada 12 Rabiul Awwal 822 H atau 8 April 1419 M. Meskipun asal usulnya masih diperdebatkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa ia berasal dari Turki, sementara yang lain menyatakan bahwa ia berasal dari Kashan, Persia (Iran), seperti yang tercatat pada prasasti makamnya.

Selain sebagai seorang ulama, Sunan Gresik juga dikenal sebagai seorang penasehat raja, pendidik para pangeran, dan dermawan bagi fakir miskin. Makamnya di desa Gapura, Gresik, masih banyak diziarahi masyarakat karena peran pentingnya dalam menyebarkan Islam di Jawa. Dia dianggap sebagai tokoh sentral dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa dan dihormati sebagai Ayah dari Wali Songo.

Metode Dakwah Sunan Gresik

Maulana Malik Ibrahim memulai dakwahnya di desa Leran, Gresik, pada tahun 1392 Masehi (801 Hijriyah), fokusnya adalah masyarakat sekitar pelabuhan yang mayoritas Hindu dan Buddha.

Pendekatan dakwahnya yang mudah dipahami memenangkan hati banyak orang, termasuk Raja Brawijaya dari Majapahit, yang memberinya kepercayaan untuk berdakwah dan mengangkatnya sebagai kepala pelabuhan.

Selain berdakwah, Maulana Malik Ibrahim juga menjalankan bisnis dan membuka toko di desa Romo. Melalui interaksi dengan masyarakat dalam kegiatan bisnisnya, ia sering menjadi penengah konflik dan mendamaikan orang-orang. Keterampilannya dalam bidang pengobatan juga digunakan sebagai strategi dakwah, di mana ia mengobati masyarakat secara gratis, tanpa memandang golongan sosial.

Maulana Malik Ibrahim, selain sebagai seorang wali yang menyebarkan Islam, juga dihormati sebagai seorang tabib. Pendekatan egaliter dalam pengobatannya, tanpa membedakan kelas sosial, membuatnya disenangi oleh masyarakat. Bahkan, kemampuannya ini sampai ke telinga Raja Majapahit, yang mengundangnya untuk mengobati istri raja yang sedang sakit.

Sunan Gresik, selain berdakwah dan menjadi seorang tabib, juga memiliki kegemaran bertani. Ia mengajarkan teknik bertani yang efektif kepada masyarakat, dengan memberikan ilmu tersebut secara gratis. Melalui praktik nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-harinya, ia berhasil menarik minat banyak orang untuk memeluk Islam tanpa ada paksaan.

Selain itu, Sunan Gresik mendirikan pesantren di Desa Sembalo, Manyar, Gresik, sebagai pusat pembelajaran Islam. Murid-muridnya sangat antusias belajar agama Islam. Selain pesantren, Sunan Gresik juga membangun Masjid Pesucinan, yang konon merupakan masjid pertama di tanah Jawa dan masih digunakan hingga sekarang.

Sebelum tinggal di Jawa, Sunan Gresik tinggal di Champa selama 13 tahun dan menikahi putri seorang raja, menghasilkan dua putra, yaitu Sunan Ampel dan Raden Santri. Mereka semua berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa. Biografi Sunan Gresik adalah bagian penting dari sejarah Islam di Indonesia yang perlu dipahami oleh umat Islam.

Demikian biografi Sunan Gresik. Berikutnya dapat diketahui Sunan Gresik adalah ulama pertama yang menyebarkan Islam di Jawa pada masa Majapahit. Meskipun asal keturunannya diperdebatkan, ia dianggap keturunan Nabi Muhammad.

Sunan Gresik berdakwah dengan pendekatan yang mudah dipahami, memenangkan hati Raja Brawijaya dari Majapahit. Selain berdakwah, ia juga penasehat raja, pendidik, dan dermawan.

Metodenya meliputi bisnis, pengobatan gratis, dan pengajaran bertani. Sunan Gresik mendirikan pesantren dan masjid pertama di Jawa. Dia memiliki dua putra yang turut berperan dalam penyebaran Islam di Jawa. Biografi Sunan Gresik adalah cerminan perjuangan dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.

 

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...