Doa Setelah Sholat Dhuha dan Artinya, Beserta Tata Cara dan Anjurannya
Sholat dhuha merupakan sunnah yang dilaksanakan setiap pagi hari. Diketahui bahwa waktu pelaksanaannya dimulai sejak matahari terbit sampai 10 menit sebelum adzan dzuhur dikumandangkan.
Ada pun hukum sholat dhuha adalah sunnah muakkad, yakni sangat dianjurkan. Sholat ini terdiri dari dua rakaat seperti sholat sunnah lainnya. Ada pun yang membedakan doa setelahnya.
Maka dari itu, kali ini kami ingin membahas tentang doa setelah sholat dhuha dan artinya. Terdapat dua jenis, berikut lengkapnya.
Doa Setelah Sholat Dhuha dan Artinya
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.
Artinya:
"Ya Allah, bahwasanya waktu dluha itu waktu dluhaMu, kecantikan ialah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu".
"Ya Allah, jika rizkiku masih diatas langit, turunkanlah .dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh".
Selain itu, juga terdapat sumber lain yang menyebut bahwa doa di bawah ini sifatnya shahih untuk dibaca setelah sholat dhuha.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
Allahummaghfirlii wa tub 'alayya, innaka antat tawwabur rohiim.
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih.)
Tata Cara Sholat Dhuha
1. Membaca niat sholat dhuha:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala."
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa Iftitah
4. Membaca surat Al Fatihah
5. Membaca surat Asy-Syams
6. Rukuk
7. I'tidal
8. Sujud pertama
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Takbir dan berdiri untuk rakaat kedua
12. Baca surat Al-Fatihah dan Ad-Dhuha
13. Rukuk, sujud hingga salam seperti sholat wajib biasanya.
Surat yang Dianjurkan Dibaca untuk Sholat Dhuha
Saat melaksanakan sholat dhuha, kita dapat membaca surat-surat pendek seperti halnya sholat wajib. Namun, terdapat hadits yang menyebutkan surat apa saja yang dianjurkan untuk dibaca pada waktu dhuha.
'Uqbah bin 'Amir yang menuturkan,
"Rasulullah pernah memerintahkan pada kami mengerjakan sholat dhuha dengan membaca Surah Asy-Syams dan Surah Ad-Dhuha." (HR At-Thabrani).
Asy-Syams
وَٱلشَّمْسِ وَضُحَىٰهَا
wasy-syamsi wa ḍuḥāhā
1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
وَٱلْقَمَرِ إِذَا تَلَىٰهَا
wal-qamari iżā talāhā
2. Dan bulan apabila mengiringinya,
وَٱلنَّهَارِ إِذَا جَلَّىٰهَا
wan-nahāri iżā jallāhā
3. Dan siang apabila menampakkannya,
وَٱلَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰهَا
wal-laili iżā yagsyāhā
4. Dan malam apabila menutupinya,
وَٱلسَّمَآءِ وَمَا بَنَىٰهَا
was-samā`i wa mā banāhā
5. Dan langit serta pembinaannya,
وَٱلْأَرْضِ وَمَا طَحَىٰهَا
wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā
6. Dan bumi serta penghamparannya,
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّىٰهَا
wa nafsiw wa mā sawwāhā
7. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā
8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا
qad aflaḥa man zakkāhā
9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا
wa qad khāba man dassāhā
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِطَغْوَىٰهَآ
każżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā
11. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas,
إِذِ ٱنۢبَعَثَ أَشْقَىٰهَا
iżimba’aṡa asyqāhā
12. ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ ٱللَّهِ نَاقَةَ ٱللَّهِ وَسُقْيَٰهَا
fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā
13. lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: (“Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya”.
فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُم بِذَنۢبِهِمْ فَسَوَّىٰهَا
fa każżabụhu fa ‘aqarụhā fa damdama ‘alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā
14. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah),
وَلَا يَخَافُ عُقْبَٰهَا
wa lā yakhāfu ‘uqbāhā
15. dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu.
Ad-Dhuha
وَٱلضُّحَىٰ
waḍ-ḍuḥā
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
وَٱلَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ
wal-laili iżā sajā
2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ
wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓ
wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ
a lam yajidka yatīman fa āwā
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ
wa wajadaka ḍāllan fa hadā
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ
wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
fa ammal-yatīma fa lā taq-har
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ
wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.
Itulah pembahasan tentang doa setelah sholat dhuha dan artinya. Selain itu, Anda juga bisa memperhatikan tata cara dan anjurannya sebagaimana yang dijelaskan di atas.