Memahami Doa setelah Shalat Witir dan Keutamaannya
Shalat Witir adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Ibadah ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya atau tahajjud.
Shalat Witir dapat dilakukan dengan satu atau tiga rakaat, tanpa adanya rakaat sunnah sebelumnya. Meskipun tidak diwajibkan, melaksanakan Shalat Witir merupakan tindakan yang sangat dianjurkan dan sangat meraih pahala di sisi Allah SWT.
Shalat Witir juga dianggap sebagai wujud pengakuan ketaatan seorang muslim kepada Allah SWT di malam hari. Shalat Witir dapat dilakukan secara berjamaah di masjid, atau pun dilakukan sendiri di rumah.
Shalat Witir memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Berkaitan dengan itu, terdapat doa setelah shalat witir yang perlu diketahui yakni sebagai berikut
Doa setelah Shalat Witir
Usai menunaikan shalat Witir, disarankan untuk mengucapkan dzikir berikut ini
:سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوسِ
Artinya, “Mahasuci Allah Dzat Yang Maha Merajai dan Yang Maha Esa.”
Dzikir yang telah disebutkan di atas seharusnya diucapkan tiga kali, dengan penekanan pada bacaan yang ketiga untuk meningkatkan volume suara melebihi dua bacaan sebelumnya. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah membaca doa berikutnya:
سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ، جَلَّلْتَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ بِالعَظَمَةِ وَالْجَبَرُوْتِ، وَتَعَزَّزْتَ بِالْقُدْرَةِ، وَقَهَّرْتَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ. اَللّٰهُمَّ إنِّيْ أَعُوذُ بِرِضَـاكَ مِنْ سُخْطِكَ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم (وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ)
Artinya, “Mahasuci Allah Penguasa Yang Kudus, Tuhan para malaikat dan Ruh, Engkau memuliakan langit dan bumi dengan kebesaran dan kekuasaan, dan Engkau menguatkan diri dengan kekuatan, dan Engkau menundukkan hamba-hamba-Mu dengan kematian. Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dengan kesehatan-Mu dari siksaan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu; aku tidak akan mampu menghitung pujian bagi-Mu,
Engkau adalah sebagaimana yang Engkau puji untuk diri-Mu sendiri. Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dalam nama Allah Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang. (Dan (ingatlah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan memperhitungkannya (dengan siksa), lalu ia berseru (berdoa) dalam kegelapan (kubur): "Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau; Maha Suci Engkau (dari perbuatan yang mereka persekutukan). Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”
Setelah mengucapkan doa tersebut, langkah selanjutnya adalah membaca bacaan berikutnya, yang sebaiknya diulang sampai 40 kali.
يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ لَاإِلٰهَ اِلَّا أَنْتَ سُبْحَــانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ
Artinya, "Wahai Yang Hidup, Wahai Yang Kekal, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Setelah itu, akhiri dengan lafal berikut:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ
Artinya, "Maka Kami mengabulkan doanya dan menyelamatkannya dari kesedihan. Dan demikianlah Kami selalu menyelamatkan orang-orang yang beriman."
Keutamaan Shalat Witir
إِنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَمَدَّكُمْ بِصَلاَةٍ هِىَ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ، وَهِىَ لَكُمْ مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى طُلُوعِ الْفَجْر
"Inna Allaha 'azza wa jalla qad amadakum biṣalātin hiya khayrun lakum min ḥumri al-naʿami, wa hiya lakum mā bayna ṣalāti al-ʿishā'i ilā ṭulūʿi al-fajr."
Artinya: "Sesungguhnya, Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung telah memberikan kepada kalian sebuah shalat yang lebih baik bagi kalian daripada unta merah, yaitu shalat yang berada di antara shalat Isya hingga terbit fajar."
Hadis tersebut menggambarkan keutamaan shalat witir di antara ibadah yang lain. Dalam hadis tersebut, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa Allah telah memberikan kepada umat-Nya sebuah shalat yang lebih baik daripada memiliki unta merah.
Ungkapan ini mencerminkan keistimewaan dan keutamaan yang luar biasa dari shalat witir. Shalat witir diperintahkan untuk dilakukan di antara waktu shalat Isya' hingga terbit fajar, menunjukkan urgensi dan kepentingannya dalam ibadah malam.
Melaksanakan shalat witir adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh rahmat-Nya, serta menjaga koneksi spiritual dengan-Nya di akhir hari sebelum memasuki waktu fajar. Hadits ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjaga dan melaksanakan shalat witir sebagai salah satu bentuk ibadah yang sangat diberkahi dan dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.