Ketahui Apakah Shalat Tahajud Harus Tidur Dulu
Kaum Muslim memiliki beberapa ibadah sunnah yang sering dilakukan secara rutin. Selain dari kewajiban untuk menunaikan shalat fardhu, umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah seperti shalat tahajud.
Terdapat banyak keutamaan yang diberikan karena shalat malam, seperti sabda Nabi Muhammad SAW:
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الأَشْعَرِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا، أَعَدَّهَا اللَّهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَفْشَى السَّلاَمَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Artinya: Dari riwayat Malik al-Asy'ari dari Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa di surga terdapat ruangan-ruangan yang memiliki ciri khas, di mana keindahannya bisa terlihat baik dari dalam maupun dari luar. Ruangan-ruangan tersebut disediakan oleh Allah SWT untuk orang-orang yang memberikan makanan kepada yang lapar, menyebarkan salam, dan melaksanakan shalat malam ketika orang lain sedang tertidur.
Berkenaan dengan itu, perlu diketahui ketentuan melaksanakan shalat tahajud. Simak ketentuan pelaksanaan shalat tahajud termasuk apakah shalat tahajud harus tidur dulu atau tidak.
Ketentuan Pelaksanaan Shalat Tahajud
Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah seseorang bangun dari tidur di tengah malam. Ibadah ini sangat dianjurkan bagi setiap muslim.
Waktu yang tepat untuk melakukan shalat tahajud adalah pada sepertiga malam, sesuai dengan petunjuk Allah dalam Surat Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: “Pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai tambahan ibadah, dengan harapan bahwa Tuhanmu akan meninggikanmu ke tempat yang terpuji.”
Dalam sebuah riwayat Imam An-Nasa'i, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW, ketika bangun di tengah malam, akan melaksanakan shalat tahajud.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ
Artinya, “Ketika Nabi Muhammad SAW terbangun di tengah malam, beliau akan melaksanakan shalat tahajud.” (HR An-Nasa'i).
Dalam hadist tersebut, untuk menjawab apakah shalat tahajud harus tidur dulu maka jawabannya adalah Rasulullah SAW tidur sebelumnya. Oleh sebab itu, shalat tahajud dapat dilakukan setelah tidur. Hal ini dijelaskan pula dalam kitab As-Syarhul Kabir karya Imam Ar-rafi merujuk NU Online:
أَنَّ التَّهَجُّدَ يَقَعُ عَلَى الصَّلاَةِ بَعْدَ الْهُجُوْدِ وَهُوَ النَّوْمُ يُقَالُ تَهَجُّدٌ إِذَا تَرَكَ الْهُجُوْدَ اَمَّا الصَّلَاةُ قَبْلَ النَّوْمِ فَلاَ تُسَمَّى تَهَجُّدًا
Artinya, “Shalat tahajud adalah shalat yang dilakukan setelah bangun tidur. Jadi, tidaklah disebut sebagai shalat tahajud jika seseorang melaksanakannya sebelum tidur.”
Penafsiran dari hadis tersebut menyatakan bahwa shalat tahajud adalah shalat yang dilakukan setelah bangun dari tidur di malam hari. Jadi, jika seseorang melakukan shalat malam tanpa tidur terlebih dahulu, itu tidak dianggap sebagai shalat tahajud.
Keutamaan Shalat Tahajud
Shalat tahajud juga membawa banyak keutamaan. Berikut ini sederet keutamaannya:
1. Ditinggikan Derajatnya oleh Allah SWT
Allah akan meninggikan derajat seseorang ke tempat yang terpuji di akhirat, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya, “Pada beberapa malam, dirikanlah shalat tahajud sebagai tambahan ibadah untukmu, semoga Tuhanmu meninggikanmu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’: 79).
2. Sebagai Sunnah yang Dianjurkan atau Muakkad
وَالنَّوَافِلُ الْمُؤَكَّدَةُ) بَعْدَ الرَّوَاتِبِ (ثَلاَثَةٌ) الْأُوْلَى: (صَلاَةُ اللَّيْلِ) وَهُوَ التَّهَجُّدُ
Artinya, “Ada tiga shalat sunnah muakkad setelah shalat sunnah rawatib, salah satunya adalah shalat malam (tahajud)." (Sulaiman Al-Bujarami, Hasyiyah Al-Bujairami 'alal Khatib, [Beirut, Darul Kutub Al-'Ilmiyah: 1996], juz II, halaman 60).
Ketika Akan Melakukan Tahajud tetapi Mengantuk
Saat ingin melaksanakan shalat tahajud dan mengantuk, Rasulullah SAW bersabda:
حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَحَادِيثَ مِنْهَا وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنْ اللَّيْلِ فَاسْتَعْجَمَ الْقُرْآنُ عَلَى لِسَانِهِ فَلَمْ يَدْرِ مَا يَقُولُ فَلْيَضْطَجِعْ
Artinya: Abu Hurairah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW telah bersabda dalam beberapa hadits, di antaranya, beliau bersabda: Jika seseorang di antara kalian melakukan shalat malam dan merasa asing dengan bacaan Al-Qur'an yang diucapkannya, serta tidak memahami maknanya, maka sebaiknya ia istirahat tidur. (HR Muslim)
Dalam riwayat Imam Bukhari (1099) dan Muslim (784), Nabi Muhammad SAW juga menyampaikan:
لِيُصَلِّ أحَدُكُمْ نَشَاطَهُ فَإِذَا كَسَلَ أَوْ فَتَرَ فَلْيَرْقُدْ
Artinya: Sebaiknya seseorang menjalankan shalat saat dalam keadaan bugar dan penuh semangat. Namun, jika tiba-tiba merasa malas atau kurang semangat karena kantuk yang datang, disarankan untuk beristirahat tidur. Setelah hilangnya kantuk dan merasa kembali segar, baru boleh melanjutkan shalat dengan semangat yang baru.
Demikian penjelasan untuk pertanyaan apakah shalat tahajud harus tidur dulu atau tidak. Selain itu terdapat pula keutamaan dan ketika mengantuk saat akan shalat tahajud.