10 Kultum Subuh Ramadhan 2025 Singkat Berbagai Tema Menarik

Tifani
Oleh Tifani
10 Maret 2025, 12:40
Kultum Subuh Ramadhan
Freepik
Ilustrasi kultum Ramadhan

Ringkasan

  • Masyarakat Indonesia, terutama pelajar dan mahasiswa, melancarkan kritik terhadap pemerintahan Prabowo Subianto melalui demonstrasi dan tagar #KaburAjaDulu di media sosial. Tagar tersebut merepresentasikan keinginan masyarakat untuk bekerja atau kuliah di luar negeri akibat ketidakpastian ekonomi, politik, dan hukum.
  • Tren warga Indonesia bekerja di luar negeri diproyeksikan meningkat, dengan BP2MI memperkirakan jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) mencapai rekor tertinggi pada 2025 dan 2026. Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia menjadi negara tujuan utama PMI karena faktor keramahan penduduk, kedekatan bahasa dan budaya, serta keberadaan teman atau keluarga.
  • Pekerjaan sebagai asisten rumah tangga mendominasi jenis pekerjaan PMI, diikuti oleh pengasuh dan pekerja lainnya. Meskipun remitansi PMI memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, para PMI juga menghadapi tantangan seperti masalah pengupahan, kondisi kerja, dan penganiayaan.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Puasa Ramadhan bukan hanya waktu untuk menahan diri dari lapar dan dahaga, tetapi juga momen istimewa untuk memperdalam ilmu agama dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Salah satu kegiatan yang bermanfaat saat bulan puasa adalah kultum Ramadhan setelah shalat subuh.

Kultum subuh Ramadhan biasanya disampaikan ustadz setelah shalat berjamaah. Adapun tujuan dari penyampaian kultum ini yaitu untuk mengingatkan umat Islam akan nilai-nilai agama, menginspirasi untuk berbuat kebaikan, dan memberikan pemahaman tentang memperbanyak ibadah di bulan suci.

Tentunya, kultum subuh Ramadhan harus dibuat semenarik mungkin, agar para jama'ah tidak bosan. Berikut ini beberapa contoh kultum subuh Ramadhan 2025 yang singkat dengan berbagai tema menarik yang dapat disimak sebagai referensi.

Kultum Subuh Ramadhan

Kultum Singkat Tentang Ikhlas
Ikustrasi Kultum  (Freepik)

Berikut contoh kultum subuh Ramadhan 2025 yang singkat dengan berbagai tema menarik yang dapat disimak sebagai referensi:

1. Kultum Subuh Ramadhan: Memaafkan Sesama

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara-saudari yang dirahmati Allah,

Memaafkan adalah tindakan mulia yang diajarkan oleh agama kita. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-A'raf ayat 199,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ

"Jadilah pemaaf, perintahlah (orang-orang) pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh."

Memaafkan adalah bentuk kebesaran hati dan kekuatan karakter. Dengan memaafkan, kita membebaskan diri dari beban dendam dan kebencian yang merusak hati dan jiwa kita.

Allah SWT berjanji akan memberikan ganjaran bagi mereka yang mampu memaafkan sesama.

Sebagaimana Dia berfirman dalam Al-Quran Surat Assyuara ayat 40,

وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَاۚ فَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: "Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."

Di bulan suci Ramadhan ini, mari kita jadikan kesempatan untuk memaafkan orang-orang yang telah menyakiti atau menganiaya kita. Dengan memaafkan, kita mengikuti jejak para nabi dan rasul, serta mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Kultum Subuh Ramadhan: Wajibnya Muslim Puasa

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Bertepatan dengan momen Ramadhan tahun ini, mari bersama-sama kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat segala rezeki, nikmat, dan sehat yang diberikan oleh-Nya, kita sekarang bisa berkumpul di sini.

Jemaah masjid (nama masjid) yang dicintai oleh Allah SWT.

Izinkan saya sebagai penceramah hari ini menyampaikan kultum Ramadhan singkat 3 menit tentang wajibnya umat Muslim berpuasa. Adapun penyampaian yang singkat ini dimaksudkan agar tidak terlalu membuat bosan jamaah sekalian.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 183, Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn

Apa arti ayat tersebut?

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ayat ini menerangkan bahwa umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, seperti orang yang sudah lebih dahulu ada. Jika menilik makna kalimat tersebut, Allah mewajibkan manusia untuk ibadah puasa sejak zaman nabi.

Sementara terdapat alasan pelaksanaan ibadah puasa, yaitu agar orang yang menjalankan ibadah termasuk bertakwa. Oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk masuk kategori tersebut.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum Subuh Ramadhan: Keutamaan Sedekah dalam Islam

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Pada hari ini, saya ingin berbicara tentang sebuah amal yang sangat dianjurkan dalam Islam, yaitu sedekah. Sedekah bukanlah sekadar memberi sebagian dari harta kita kepada yang membutuhkan, tetapi juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang penuh keberkahan di hadapan Allah SWT.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah ayat 261:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Melalui Ayat ini, Allah SWT menyampaikan kepada kita betapa besar keutamaan memberi sedekah. Bahkan, setiap sedekah yang kita berikan akan dilipatgandakan pahalanya hingga seratus kali lipat.

Selain itu, Rasulullah SAW juga memberikan banyak tuntunan tentang keutamaan sedekah. Beliau bersabda,

قال النبي صلعم : مَن فَطَرَفِيهِ صَا لِمَّا كَانَ لَهُ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ وَعِتْقٌ رَقَبَةِ مِنَ النَّار

Artinya: "Barang siapa yang memberi makanan atau minuman untuk berbuka puasa, maka diampuni dosa-dosanya, dan dibebaskan dari Api Neraka (Al Hadits)"

Saudara-saudaraku,

Dengan memberikan sedekah, kita tidak hanya membantu sesama yang membutuhkan, tetapi juga membersihkan diri kita dari dosa-dosa yang telah kita lakukan.

Sedekah juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Mari kita jadikan sedekah sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Meskipun dalam jumlah yang kecil, tetapi dengan niat yang tulus dan ikhlas, setiap sedekah yang kita berikan akan memiliki dampak yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.

Sekian ceramah singkat dari saya tentang keutamaan sedekah dalam Islam. Semoga kita semua termotivasi untuk terus berbagi rezeki kepada sesama, dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap amal ibadah kita. Aamiin ya rabbal 'alamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Kultum Subuh Ramadhan: Keutamaan Sabar dan Syukur

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jamaah yang dirahmati Allah,

Mari kita bersama-sama merenungkan dua konsep penting dalam agama kita: sabar dan syukur. Dua nilai luhur ini adalah kunci utama untuk menjalani kehidupan yang penuh makna dan bahagia di dunia ini.

Pertama, mari kita bicarakan tentang sabar. Sabar adalah sikap ketenangan dan ketabahan dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada kita.

Ketika kita diuji dengan kesulitan, kegagalan, atau penderitaan, sabarlah yang membawa kita melewati segala rintangan tanpa kehilangan akal dan emosi. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah ayat 155-156:

وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ‏ (١٥٥) الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ‏( ١٥٦)

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". Mereka itulah yang mendapat keberkatan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Kedua, mari kita bahas tentang syukur. Syukur adalah sikap menghargai dan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita, baik yang besar maupun yang kecil.

Ketika kita bersyukur, kita menyadari bahwa setiap nikmat adalah anugerah dari-Nya yang patut kita hargai dan manfaatkan dengan baik. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Sabar dan syukur adalah dua sifat mulia yang tidak hanya membawa keberkahan di dunia, tetapi juga kebahagiaan abadi di akhirat.

Mari kita jadikan keduanya sebagai pegangan dalam setiap langkah kita, dalam suka maupun duka. Dengan sabar dan syukur, kita akan mampu menjalani kehidupan dengan lapang dada, penuh keberkahan, dan penuh rasa syukur kepada Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Kultum Subuh Ramadhan: Memperoleh Ampunan Melalui Tarawih

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Sebelum memulai, mari bersama-sama kita ucapkan bismillahirrahmanirrahim.

Wahai jamaah majelis (nama perkumpulan) yang diridhai Allah SWT. Pada kesempatan hari ini, saya akan membawakan sedikit petuah tentang memperoleh ampunan melalui shalat sunnah tarawih Ramadhan.

Seperti yang kita tahu secara umum, shalat tarawih menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan dan bersifat sunnah muakkad. Selain itu, terdapat suatu keistimewaan tertentu yang bisa diperoleh umat Muslim.

Layaknya yang disampaikan melalui hadit, yakni:

“Barangsiapa yang melakukan ibadah (shalat tarawih) di bulan Ramadhan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari Allah, maka baginya di ampuni dosa-dosanya yang telah lewat”. (HR Muslim).

Menurut hadits tersebut, kita dapat mendengar bahwa orang yang menjalankan ibadah tarawih di bulan Ramadhan karena keimanannya akan memperoleh ridha Allah. Kemudian mendapatkan pengampunan atas berbagai dosa yang lampau.

Berkat adanya sunnah melaksanakan tarawih, umat Muslim berkesempatan untuk meleburkan berbagai dosa yang telah diperbuat. Sehingga pada Hari Raya Idul Fitri bisa mendapatkan suasana yang benar-benar bersih.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

6. Kultum Subuh Ramadhan: Berbuat Baik di Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hadirin yang saya hormati, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Di bulan yang mulia ini, kita diwajibkan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbaiki akhlak kita sebagai seorang Muslim.

Salah satu akhlak yang sangat ditekankan dalam Islam adalah berbuat baik.

Berbuat baik merupakan tindakan yang sangat ditekankan dalam Islam. Allah SWT telah menegaskan pentingnya berbuat baik dalam Al-Quran, seperti yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 195, yang artinya: "Dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Dari ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa Allah SWT sangat menyukai orang yang berbuat baik. Berbuat baik juga merupakan tindakan yang sangat mulia dan bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. Ketika kita berbuat baik, kita tidak hanya meraih kebahagiaan di dunia, tetapi juga mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT di akhirat kelak.

Di bulan Ramadhan ini, marilah kita bersungguh-sungguh untuk meningkatkan tindakan berbuat baik dalam diri kita. Kita bisa berbuat baik dengan membantu orang lain yang membutuhkan, menyumbang kebaikan, atau melakukan tindakan positif lainnya. Dengan berusaha untuk menjadi pribadi yang berbuat baik, Insya Allah kita akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Kultum Subuh Ramadhan: Memperbaiki Diri di Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudariku yang dirahmati Allah,

Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus. Bulan suci ini adalah waktu yang tepat untuk bermuhasabah, merenungkan diri, dan memperbaiki akhlak.

Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'd: 11). Inilah waktu yang tepat untuk bertobat dan memperbaiki diri.

Banyak dari kita yang terlena dengan kehidupan dunia. Sering kali kita lebih sibuk mengejar harta, jabatan, dan popularitas, tetapi melupakan hakikat kehidupan yang sesungguhnya, yaitu mencari rida Allah.

Ramadhan datang sebagai pengingat untuk kembali kepada jalan yang benar. Mulailah dengan memperbanyak ibadah, memperbaiki sholat, membaca Al Quran, serta menjaga lisan dari perkataan yang menyakitkan.

Tinggalkan sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, dan gibah. Hiasi diri dengan kesabaran, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah.

Jadikan Ramadhan sebagai momen untuk memperbaiki hubungan dengan sesama, memaafkan kesalahan, dan menjalin silaturahmi. Semoga Ramadhan ini membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik dan mendapatkan ampunan serta rahmat dari Allah. Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

8. Kultum Subuh Ramadhan: Patuh Pada Orang Tua

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagai umat Muslim, patuh pada orang tua adalah salah satu kewajiban yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Patuh pada orang tua bukan hanya sekadar nilai budaya, tetapi juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Isra ayat 23:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."

Dalam ayat ini, Allah SWT secara tegas menyatakan pentingnya berbuat baik kepada orang tua. Kita diwajibkan untuk menjaga hubungan yang baik dengan mereka, memberikan penghormatan, dan memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang, terutama saat mereka memasuki usia lanjut.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; "Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturrahim (kekerabatan)." (HR. Ahmad).

Sebagai seorang Muslim, patuh pada orang tua adalah bagian tak terpisahkan dari pengamalan ajaran Islam. Di bulan Ramadhan yang mulia ini, mari kita perkuat ikatan kasih sayang dan hormat kita kepada orang tua.

Jadikan setiap momen sebagai kesempatan untuk membahagiakan mereka, membantu mereka dalam segala hal, dan mengabdi kepada mereka dengan sepenuh hati.

Dengan berbuat baik kepada orang tua, kita tidak hanya mendapatkan ridha Allah SWT, tetapi juga membawa keberkahan dalam hidup kita di dunia dan di akhirat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

9. Kultum Subuh Ramadhan: Keutamaan Lailatul Qadr

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudari yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, kita berkumpul dalam kebersamaan untuk membahas tentang salah satu malam paling mulia dalam agama kita, yaitu Malam Lailatul Qadr.

Malam yang penuh berkah ini merupakan momen istimewa di bulan Ramadhan, yang dipercaya memiliki keutamaan yang luar biasa.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Qadr ayat 1-3:

اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِۖ ۚ‏ ١ وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ‏ ٢ لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ‏ ٣

Artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."

Dalam ayat ini, Allah SWT menggambarkan keistimewaan Malam Lailatul Qadr yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam ini adalah malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Oleh karena itu, Malam Lailatul Qadr menjadi waktu yang sangat berharga bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW juga memberikan petunjuk kepada umatnya tentang keutamaan Malam Lailatul Qadr. Beliau bersabda,

"Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru" (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Ka'ab).

Saudara-saudari sekalian,

Malam Lailatul Qadr adalah malam yang penuh berkah dan ampunan. Mari kita manfaatkan kesempatan emas ini dengan beribadah, berdoa, dan memperbanyak amal kebaikan.

Mari kita jadikan Malam Lailatul Qadr sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki diri, dan memohon ampunan-Nya atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.

Semoga kita semua dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT di Malam Lailatul Qadr ini. Aamiin ya rabbal 'alamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

10. Kultum Subuh Ramadhan: Mempererat Hubungan dengan Allah melalui I'tikaf

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadhan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah yang dirahmati Allah,
Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan di mana kita diberi kesempatan untuk semakin dekat kepada Allah SWT. Salah satu amalan utama yang dianjurkan, terutama pada sepuluh malam terakhir, adalah i'tikaf.

Secara bahasa, i'tikaf berarti berdiam diri atau mengabdikan diri di suatu tempat. Dalam ajaran Islam, i'tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat khusus untuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam kitab Al-Bayan fi Mazhab al-Imam Asy-Syafi'i, Imam Syafi'i menyebutkan bahwa:

والاعتكاف لزومُ المَرْءِ شيئاً ، وحَبْسُ نفسه عليه ، براً كان أوإثماً

Artinya: "I'tikaf adalah seseorang yang berdiam diri di suatu tempat, dan mengurung dirinya di sana, baik untuk kebaikan maupun keburukan."

Jamaah sekalian,
Mengapa i'tikaf sangat dianjurkan di sepuluh malam terakhir Ramadhan? Salah satu alasannya adalah karena di malam-malam tersebut terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih mulia daripada seribu bulan. Rasulullah SAW selalu menjalankan i'tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Aisyah RA:

أنَّ النبيَّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ كانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأوَاخِرَ مِن رَمَضَانَ، حتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِن بَعْدِهِ

Artinya: "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW beri'tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti i'tikaf setelah beliau wafat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jamaah yang dirahmati Allah,
I'tikaf bukan sekadar berdiam diri di masjid, tetapi merupakan sarana untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. Dengan berdiam di masjid, kita terhindar dari kesibukan dunia, sehingga bisa lebih fokus dalam ibadah, membaca Al-Quran, berdzikir, serta memperbanyak doa dan introspeksi diri.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

Artinya: "Janganlah kamu mencampuri mereka (istri-istri kalian) ketika kamu dalam keadaan beri'tikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 187)

Melalui i'tikaf, kita dilatih untuk menahan diri dari segala bentuk godaan dunia, memperbanyak ibadah, serta merenungkan makna hidup. I'tikaf memberikan ketenangan hati dan kejernihan pikiran, sehingga setelah Ramadhan usai, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bertakwa.

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen Ramadhan ini untuk semakin dekat kepada Allah SWT dengan menjalankan i'tikaf, terutama di sepuluh malam terakhir. Semoga Allah memberikan kita kemudahan dan kekuatan untuk menjalankannya serta menerima segala amal ibadah kita.

Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Demikianlah beberapa contoh kultum subuh Ramadhan singkat dengan berbagai tema menarik. Semoga bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi kamu yang ingin mengisi ceramah di bulan Ramadhan ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...