Cara Investasi Reksadana dan Kesalahan yang Harus Dihindari Investor

Anggi Mardiana
5 Maret 2023, 22:26
Cara investasi reksadana
Unsplash
Cara investasi reksadana

Banyak orang yang masih belum memahami cara investasi reksadana dengan benar. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas cara berinvestasi di reksadana dan beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh investor pemula.

Investasi di reksadana telah menjadi pilihan yang populer bagi banyak investor yang ingin memperoleh keuntungan dari pasar modal dengan risiko yang terkelola. Reksadana adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi dan di dalamnya terdapat kumpulan dana dari banyak investor.

Kesalahan Saat Investasi di Reksadana

Kesalahan yang Perlu Diperhatika saat Investasi di Reksadana
Kesalahan yang Perlu Diperhatika saat Investasi di Reksadana (Unsplash)

Semakin banyak orang yang melakukan investasi reksadana, baik itu oleh investor pemula maupun yang sudah berpengalaman. Namun, tetap ada kesalahan umum yang sering dilakukan investor pemula, berikut di antaranya:

1. Tidak memahami jenis-jenis reksadana

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula ialah tidak memahami jenis-jenis reksadana yang ada. Setiap jenis reksadana memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda sehingga pemula perlu memahami jenis-jenis reksadana tersebut sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.

2. Tidak mengetahui profil risiko investasi

Sebelum melakukan investasi reksadana, pemula perlu mengetahui profil risiko investasi yang dimilikinya. Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda, ada yang agresif, konservatif, atau moderat. Memilih reksadana yang tidak sesuai dengan profil risiko dapat berdampak negatif pada hasil investasi.

3. Tidak memeriksa kinerja reksadana

Investor pemula seringkali hanya memilih reksadana berdasarkan saran dari orang lain atau rekomendasi media. Padahal, kinerja reksadana bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi, sebaiknya pemula memeriksa kinerja reksadana tersebut dalam kurun waktu yang cukup panjang.

4. Terlalu banyak melakukan switching

Switching merupakan kegiatan menjual reksadana yang sudah dimiliki dan membeli reksadana lain yang dianggap lebih menjanjikan. Terlalu banyak melakukan switching dapat berdampak negatif pada hasil investasi karena akan dikenakan biaya jual-beli dan juga bisa membuat investor terlalu sering mengambil keputusan berdasarkan emosi.

5. Tidak Memiliki Tujuan Investasi

Investor pemula seringkali melakukan investasi tanpa memiliki tujuan yang jelas. Padahal memiliki tujuan investasi yang jelas bisa membantu investor untuk memilih jenis reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan merencanakan investasi dengan lebih baik.

6. Tidak disiplin dalam berinvestasi

Disiplin dalam berinvestasi sangat penting, terutama bagi investor pemula. Ini karena disiplin dalam melakukan investasi akan membantu untuk mencapai tujuan investasi yang telah ditetapkan. Salah satu bentuk disiplin dalam berinvestasi ialah dengan memperhatikan jangka waktu investasi yang diinginkan.

Halaman:
Editor: Sorta
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement