Mengenal Arti Mimpi Gigi Bawah Copot dalam Islam
Mimpi dipercaya sebagai suatu pertanda akan hal-hal baik maupun hal buruk. Berkaitan dengan hal itu, menarik membahas arti mimpi gigi bawah copot.
Gigi merupakan salah satu jenis tulang yang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Oleh sebab itu, jika gigi copot maka kegiatan sehari-hari pun dapat terganggu.
Berkenaan dengan memahami arti mimpi gigi bawah copot, menarik mengartikannya dari sudut pandang agama Islam. Simak ulasan tentang tafsir mimpi dalam penjelasan berikut.
Sekilas tentang Tafsir Mimpi dalam Islam
Tafsir mimpi dalam agama Islam merupakan ilmu yang paling sulit dipelajari. Pasalnya, mimpi adalah bagian dari wahyu kenabian, sehingga tidak semua mimpi dapat ditafsirkan dan tidak semua orang mampu menafsirkan mimpi.
Terdapat tiga jenis mimpi yang dikelompokkan oleh Rasulullah SAW. Berikut hadis yang memuat gagasan tersebut:
وَالرُّؤْيَا ثَلَاثٌ، الحَسَنَةُ بُشْرَى مِنَ اللَّهِ، وَالرُّؤْيَا يُحَدِّثُ الرَّجُلُ بِهَا نَفْسَهُ، وَالرُّؤْيَا تَحْزِينٌ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلَا يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ
Artinya: “Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!” (HR Muslim).
Berdasarkan terjemahan hadis tersebut, dapat diketahui bahwa mimpi baik adalah kabar gembira dari Allah. Namun ada pula mimpi karena pikiran seseorang ketika bangun dan mimpi yang menyedihkan karena datang dari setan.
Mimpi yang dapat dijadikan pijakan adalah mimpi yang merupakan kabar gembira. Pasalnya mimpi itu berasal dari Allah SWT. Hal ini selaras dengan terjemahan QS Yunus ayat 64 dan hadis riwayat Ibnu Majah yakni sebagai berikut:
لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
Artinya: “Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat” (QS Yunus: 64).
هِيَ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ، يَرَاهَا الْمُسْلِمُ، أَوْ تُرَى لَهُ
Artinya: “Yang dimaksud kegembiraan dalam ayat di atas adalah mimpi yang baik yang terlihat oleh orang Muslim atau yang diperlihatkan padanya” (HR Ibnu Majah).
Selain itu, untuk membedakan apakah mimpi itu berasal dari Allah SWT atau setan, maka dapat dibedakan dengan waktu terjadinya mimpi. Jika mimpi tersebut terjadi pada waktu dini hari atau sahur, maka kemungkinan besar mimpi itu benar dan dapat ditafsirkan.
