Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap dengan Bacaannya

Annisa Fianni Sisma
12 September 2023, 12:44
Tata Cara Shalat Jenazah
Pexels
Ilustrasi, Shalat Jenazah

Hukum melaksanakan shalat jenazah untuk mayyit Muslim adalah fardhu kifayah, yang mana minimal harus dilakukan oleh satu orang. Jika dengan sengaja tidak ada yang melaksanakannya, maka umat Islam secara umum akan mendapatkan dosa.

Selain menyelenggarakan shalat jenazah, ada beberapa kewajiban lain dalam perawatan jenazah, seperti memandikan, mengafani, dan menguburkannya. Secara teknis, tata cara shalat jenazah berbeda dengan shalat pada umumnya, karena tidak melibatkan gerakan ruku', i'tidal, dan sujud.

Rukun-rukun yang harus dilakukan dalam shalat jenazah termasuk niat, empat kali takbir, berdiri (untuk yang mampu), membaca Surat Al-Fatihah, membaca shalawat atas Nabi Muhammad setelah takbir kedua, mendoakan jenazah setelah takbir ketiga, dan salam. Untuk mengetahui tata cara shalat jenazah lebih lanjut, simak uraian berikut.

Tata Cara Shalat Jenazah

Tata Cara Shalat Jenazah
Tata Cara Shalat Jenazah (Pexels) 

Tata cara shalat jenazah secara berurutan ini dikutip dari Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi Kudus, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama. Berikut urutan dan bacaan yang perlu dilafalkan:

1. Niat

Niat adalah yang membedakan antara ibadah dan kegiatan sehari-hari. Niat juga membedakan setiap ibadah dengan ibadah lainnya. Niat ini dilafalkan dalam hati yang berbarengan dengan pelaksanaan takbiratul ihram. Bacaan niat tersebut yakni:

أُصَلِّيْ عَلَى هٰذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَ

Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.”

Jika shalat jenazah sendirian dan jenazah itu berkelamin perempuan, maka lafalnya yakni:

أُصَلِّي عَلَى هٰذِهِ الـمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta’âlâ.”

Ketika shalat jenazah berjamaah dan menjadi makmum, maka melafalkan niat berikut ini, baik jenazah berupa laki-laki ataupun perempuan:

Saat shalat jenazah secara berjamaah serta menjadi makmum, maka lafal niatnya yakni sesuai uraian di bawah ini. Lafal niat ini berlaku baik jenazah laki-laki atau perempuan.

أُصَلِّيْ عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ مَأْمُومًا فَرْضًا لله تَعَالَى

Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’âlâ.”

Tata Cara Shalat Jenazah
Tata Cara Shalat Jenazah (Pexels) 

2. Berdiri

Saat sholat jenazah, wajib hukumnya dilaksanakan dengan cara berdiri. Jika seseorang tidak mampu berdiri, maka ia dapat melaksanakannya dengan duduk.

3. Takbir Empat Kali

Tata cara shalat jenazah yang berikutnya adalah melakukan takbir sebanyak empat kali. Jika kurang dari empat, maka shalatnya dianggap tidak sah. Disunnahkan pula membaca takbir sambil mengangkat kedua tangan sejajar dua pundak.

4. Membaca Surat al-Fatihah

Setelah itu, tata cara shalat jenazah yang berikutnya adalah dengan membaca surat al-Fatihah. Bacaan ini dilafalkan setelah takbir pertama dengan suara yang rilih sehingga terdengar oleh dirinya sendiri.

Sebelum membaca Al Fatihah, sebaiknya membaca ta’awwudz. Namun tidak disunnahkan membaca doa iftitah karena sebaiknya shalat jenazah dilakukan dengan ringkas.

Tata Cara Shalat Jenazah
Tata Cara Shalat Jenazah (Pexels) 

5. Membaca Shalawat

Berikutnya, tak lupa untuk membaca shalawat nabi. Bacaannya yakni:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.”

Sementara itu, terdapat pula bacaan shalawat yang lengkap yakni Shalawat Ibrahimiyah. Beriut ini lafal dan terjemahannya:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...