Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi, dan Contoh Majas Ironi
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat menengah, para siswa akan mempelajari majas yang biasanya digunakan untuk menegaskan atau membuat kesan sesuatu menjadi semakin kuat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, majas merupakan cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyampaikannya dengan yang lain. Majas memiliki dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan.
Majas dapat berbentuk lisan saat majas tersebut diucapkan secara lisan dengan mulut. Sementara itu, majas tulisan merupakan majas yang terdapat dalam karya fiksi seperti cerpen, puisi, ataupun sajak.
Secara umum, majas dibagi menjadi empat jenis, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan. Majas sindiran sendiri dibagi lagi menjadi beberapa jenis, salah satunya, adalah majas ironi yang sering digunakan untuk mengungkapkan atau menyampaikan sindiran secara halus.
Pengertian Majas Ironi
Majas ironi memiliki berbagai macam definisi. Dilansir dari KBBI, ironi adalah majas yang menyatakan makna saling bertentangan dengan makna sesungguhnya, misalnya dengan mengemukakan makna yang berlawanan dengan makna yang sebenarnya dan ketidaksesuaian antara suasana yang diketengahkan dan kenyataan yang mendasarinya.
Sementara itu, dikutip dari buku Majas, Idiom, dan Peribahasa Indonesia Superlengkap karya Ainia Prihantini, majas ironi adalah sindiran halus berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya.
Majas ini digunakan untuk mengungkapkan atau menyampaikan sindiran secara halus.
Dalam percakapan sehari-hari, majas ini digunakan saat seseorang sedang marah, tetapi tidak ingin si lawan bicara menanggapi makna yang ingin disampaikan dengan emosi berlebihan.
Dibandingkan dengan majas sindiran lainnya, majas ironi masih terdengar manis, meskipun sebenarnya memiliki maksud yang kasar.
Ciri-ciri Majas Ironi
Selain sebagai kritik maupun sindiran untuk suatu hal yang tidak seperti kenyataan, majas ironi juga memiliki ciri-ciri lain, yaitu:
1. Penyampaian Makna yang Bertentangan
Pernyataan yang disampaikan dalam majas ironi sebenarnya bertentangan dengan apa yang dimaksudkan atau situasi yang terjadi.
Misalnya, ketika seseorang mengatakan, “Bagus sekali cuaca hari ini” – namun kenyataan yang terjadi adalah cuaca sedang hujan.
Atau ketika seseorang mengungkapkan, “Pandai sekali kamu, sehingga nilai di raport merah semua”, di mana hal ini dimaksudkan bahwa orang tersebut kurang pintar karena memiliki nilai yang jelek.
Maka dari itu, dengan menggunakan ironi, penulis atau pembicara dapat menyoroti perbedaan antara harapan dan kenyataan.
2. Menyampaikan Pesan yang Lebih Halus
Dalam situasi-situasi sosial atau profesional, penggunaan majas ini dapat membantu menyampaikan pesan atau kritik secara halus tanpa harus secara langsung mengungkapkan pernyataan yang bisa dianggap kasar atau menyinggung.
Contoh: “Kamu sungguh berbakat dalam menunda-nunda pekerjaan”.
Dalam konteks ini, penggunaan ironi dalam kata “berbakat dalam menunda-nunda” untuk menggambarkan bahwa seseorang sebenarnya malas dalam mengerjakan tugas atau pekerjaannya.
3. Pernyataan Tidak Langsung
Majas ironi juga merupakan majas yang sering digunakan sebagai bentuk pernyataan tidak langsung yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau kritik secara halus, tanpa harus secara langsung mengungkapkan maksud sebenarnya.
Hal ini bisa membuat pendengar atau pembaca merasa terheran-heran, terkejut, atau bahkan merasa lucu karena pernyataan yang terdengar bertentangan dengan kenyataan atau harapan.
Fungsi Majas Ironi
Berikut ini beberapa fungsi yang dimiliki oleh majas ironi, yaitu:
1. Menyampaikan Kritik atau Sindiran
Majas ironi sering digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran secara halus dikarenakan tidak langsung mengungkapkan apa yang sebenarnya dimaksudkan.
Dengan menggunakan majas ironi, penulis atau pembicara dapat mengungkapkan ketidaksetujuan atau kekecewaan mereka secara tidak langsung.
2. Menyampaikan Humor
Majas ironi juga bisa digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran yang dikemas secara komedi pada suatu karya sastra maupun dalam percakapan sehari-hari.
Biasanya, pernyataan yang bertentangan dengan situasi yang sebenarnya dapat membuat pembaca atau pendengar tertawa karena adanya kontras antara apa yang dikatakan dan apa yang sebenarnya terjadi.
3. Memperkaya Gaya Bahasa
Dalam karya tulis atau percakapan sehari-hari, majas ini juga dapat memperkaya gaya bahasa yang digunakan. Hal ini dikarenakan majas ini memberikan variasi dalam penggunaan bahasa serta menambah dimensi ekspresif dalam komunikasi.
Contoh Majas Ironi
Berikut ini 25 contoh majas ironi yang bisa dipelajari agar lebih paham tentang majas ini:
- Gigimu terlihat sangat bersih dan putih. Sudah berapa hari kamu tidak menyikatnya?
- Cuaca hari ini sangat dingin hingga semua bajuku basah oleh keringat.
- Penghuni rumah itu sangat rajin dan bersih. Keadaan pekarangan dan sekeliling rumah itu seperti rumah yang tak berpenghuni.
- Baju yang dia belikan sangat pas, sampai tidak muat aku pakai.
- Film tadi bagus sekali, sampai kamu ketiduran di bioskop.
- Wahana yang menyenangkan, aku tak ingin menaikinya lagi.
- Pertumbuhan ekonomi Inonesia tinggi sekali, sampai aku hanya makan mie instan setiap hari.
- Gorengan yang menyehatkan, sampai minyaknya bisa diminum.
- Berbakti sekali anak-anak keluarga itu, ibunya sakit tiga tahun tak satupun ada yang menjenguk.
- Ipal murid teladan betul, setiap hari terlambat masuk sekolah.
- Indah benar rapormu dihiasi dengan warna merah.
- Apalah artinya aku yang hanya anak ingusan yang tak mengerti apa-apa.
- Cepat benar kau datang sehingga tama undangan telah lama meninggalkan tempat ini.
- Pagi benar kau berdangan, Mul, padahal baru pukul sebelas siang.
- Masih sore sudah pulang, padahal matahari sudah tenggelam sejak enam jam yang lalu.
- Saking miskinnya, aku hanya mampu beli Lamborgini.
- Kamar Aldi bersih dan terawat, sampai laba-laba, tikus, dan kecoak betah
- Kota itu terkenal sebagai kota paling bersih. Setiap sudut kota selalu terlihat sampah yang berserakan.
- Tulisanmu sangat rapi, seperti anak SD baru belajar menulis.
- Ayu sangat pandai memasak. Hampir semua masakannya tak ada rasa.
- Boneka itu benar-benar lucu. Setiap anak kecil yang melihatnya pasti menangis.
- Bajumu terlihat sangat bersih. Sudah berapa hari baju itu kamu pakai?
- Suara musik itu pelan sekali hingga gendang telingaku terasa mau pecah.
- Cepat sekali kamu pulang ke rumah. Kau tiba di rumah saat semua orang sudah tidur.
- Desaku indah sekali, sampah-sampah berserakan di mana-mana.