Bagaimana Menjaga Komitmen Persatuan Indonesia? Ini Penjelasannya
Persatuan dan kesatuan merupakan amanat dari Pancasila terutama sila ke-3. Sila ketiga tersebut berbunyi “Persatuan Indonesia”.
Pancasila merupaka pandangan hidup bangsa dan sumber dari segala sumber hukum. Sebagai pandangan hidup bangsa, setiap orang khususnya warga negara Indonesia wajib mengetahui bagaimana menjaga komitmen persatuan.
Persatuan dan kesatuan menjadi dasar upaya mempertahankan kemerdekaan dan memaksimalkan potensi yang ada. Berkaitan dengan itu, simak bagaimana menjaga komitmen persatuan sebagai warga negara dalam uraian berikut.
Cara Menjaga Komitmen Persatuan dan Kesatuan
Setiap warga negara memiliki potensi, kesempatan, peluang, dan cara yang berbeda untuk memaksimalkan daya serta mencapai kesatuan tersebut. Latar belakang bangsa Indonesia yang beragam justru sebagai ruang bagi diterapkannya sikap menjaga persatuan. Untuk mengetahui bagaimana menjaga komitmen persatuan, hal yang dapat dilakukan yakni sebagai berikut.
1. Menghentikan Sikap Diskriminatif dengan Menghargai Perbedaan Suku, Ras, Agama
Setiap warga negara Indonesia bersatu atas nama Indonesia. Setiap orang memiliki latar belakang, suku, kebiasaan, ras, agama yang dapat berbeda-beda.
Salah satu cara terkaita bagaimana menjaga komitmen persatuan adalah dengan menghargainya. Tidak perlu mencari celah perbedaan tersebut, tetapi selalu temukan alasan untuk bersatu menjaga kemerdekaan Indonesia.
Perbedaan agama juga menjadi hak masing-masing orang. Sebab, Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD NRI 1945 menegaskan bahwa: “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa." dan "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu."
Pasal tersebut menegaskan setiap orang memiliki hak untuk menganut agama yang berbeda-beda. Sikap diskriminatif atas dasar identitas seperti agama, suku, ras hendaknya dihapuskan.
2. Mematuhi Peraturan yang Berlaku Sebagai Upaya Menjaga Keamanan dan Perdamaian
Cara lain terkait bagaimana menjaga komitmen persatuan dan kesatuan adalah dengan sama-sama mematuhi peraturan yang berlaku. Peraturan tersebut menjadi hukum yang berlaku yakni berupa peraturan perundang-undangan.
Setiap peraturan perundang-undangan memuat ketentuan yang berkaitan dengan berbagai bidang dan tindakan. Segala bentuk tindak pidana, pelanggaran di bidang hukum perdata, administrasi, dan tata negara sudah dimuat dalam peraturan perundang-undangan dan memuat sanksi.
Peraturan perundang-undangan tersebut dibuat agar manusia Indonesia mampu hidup dengan makmur dan damai. Setiap orang pun merasa aman dan terlindungi karena adanya sanksi yang menyertai.
3. Tidak Menyalahgunakan Kekuasaan dan Memperhatikan Masyarakat Rentan
Tidak menyalahkgunakan kekuasaan serta memperhatikan masyarakat rentan merupakan salah satu bagaimana menjaga komitmen persatuan. Pihak yang memiliki kuasa dalam sebuah pemerintahan haruslah memperhatikan kepentingan bersama secara adil.
Kepentingan bersama tersebut adalah kepentingan yang memiliki manfaat bagi sebagian besar masyarakat. Tak hanya itu, masyarakat juga wajib dipastikan tidak mengalami kerugian atas suatu kebijakan yang ditetapkan.
Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam setiap pengambilan kebijakan diperlukan. Partisipasi tersebut seharusnya tidak hanya merupakan partisipasi semu, melainkan partisipasi yang substansial dan memiliki pengaruh terhadap keputusan akhir.
Untuk mewujudkan partisipasi yang nyata, setiap partisipasi dalam pembuatan kebijakan dapat menggunakan gagasan partisipasi publik atau A Ladder of Citizen Participation oleh Sherry R. Arnstein. Setiap tangga partisipasi itu dapat menunjukkan tinggi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat yang nyata.
4. Mencintai Budaya dan Produk Dalam Negeri
Cara lain untuk menjaga komitmen persatuan adalah mendukung, mencintai, dan mempromosikan budaya serta produk dalam negeri. Hal ini dapat membuat para pegiat budaya maupun pihak yang memproduksi barang dan jasa dari dalam negeri terus bersemangat untuk berkarya.
Adanya dukungan dari masyarakat Indonesia akan membuat seluruh masyarakat bersatu. Mempelajari budaya yang diwariskan turun temurun juga menjadi sarana pemersatu bangsa.
5. Tidak Menyebarkan Berita Palsu karena Berdampak Panjang
Menyebarkan berita seharusnya disertai dengan sikap analitis dan skeptis terlebih dahulu. Sebab, sikap tersebut merupakan upaya memastikan kebenaran sebuah berita dan manfaatnya.
Jika sebuah berita dinilai mengandung informasi palsu, sebaiknya berita tersebut tidak disebarkan. Berita palsu memiliki dampak berkepanjangan yang justru merusak masa depan.
6. Menumbuhkan Sikap Gotong Royong
Jika ingin mengetahui bagaimana menjaga komitmen persatuan dalam lingkup yang kecil, mulailah dari keluarga. Biasakan untuk bersikap gotong royong dengan saudara maupun tetangga sekitar.
Sikap gotong royong akan meningkatkan kepedulian satu sama lain untuk mencapai sesuatu yang baik dan bermanfaat. Sikap gotong royong juga membuat pekerjaan menjadi lebih teliti dan mudah sehingga cepat selesai.
Urgensi penerapan sikap gotong royong tidak hanya sebatas kepentingan. Tindakan ini juga merupakan implementasi sila-sila Pancasila khususnya sila ke-4.
Sila ke-4 adalah “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Artinya, kebersamaan dalam memutuskan sesuatu dan mencapai sesuatu haruslah diprioritaskan.
Itulah beberapa cara terkait bagaimana menjaga komitmen persatuan. Berikutnya dapat diketahui, untuk menjaga komitmen persatuan tidaklah sulit dan mudah dilakukan dari lingkup kecil seperti keluarga hingga masyarakat umum.