Ciri-ciri, Jenis, dan Contoh Puisi lama

Destiara Anggita Putri
17 Januari 2024, 16:13
Puisi Lama
Unsplash
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, siswa akan mempelajari berbagai karya sastra termasuk puisi. Secara umum, puisi dibagi menjadi dua yaitu puisi lama dan puisi baru.

Puisi lama sendiri merupakan jenis puisi yang yang diyakini ditulis pada masa lampau dan kerap digunakan untuk upacara adat. Puisi lama memiliki memiliki aturan-aturan tertentu dan sedikit berbeda dari puisi baru.

Melansir buku Terampil Membaca dan Menulis Puisi oleh Atrianing Yessi Wijayanti, aturan dalam puisi lama berhubungan dengan keterkaitannya pada jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait (bisa 2, 4, ataupun lebih), banyaknya suku kata, rima, dan juga irama.

Tidak hanya itu, puisi lama juga biasanya dipengaruhi oleh adanya tradisi keagamaan dan kebudayaan tertentu. 

Untuk lebih mengenal tentang puisi lama, berikut di bawah ini ulasan lengkapnya mulai dari ciri-ciri hingga contohnya yang bisa dipelajari.

Cara Membuat Musikalisasi Puisi
Puisi Lama (Freepik)

Ciri-ciri Puisi Lama

Berikut ini ciri-ciri dari puisi lama, yaitu:

  • Anonim (tidak diketahui siapa pengarangnya)
  • Disampaikan dari mulut ke mulut (sastra lisan)
  • Terikat dengan adanya aturan, mulai dari jumlah baris dalam setiap bait, jumlah suku kata, hingga rima
  • Gaya bahasanya tetap (statis) dan klise
  • Isinya fantastis dan bertema istana atau kerajaan sentris

Jenis Puisi Lama

Puisi lama terdiri dari tujuh jenis, yaitu:

1. Syair

Syair berasal dari Arab. Ciri khas dari syair yakni terdiri dari empat baris dalam satu bait dengan sajak a-a-a-a. Umumnya syair berisi tentang cerita dengan nasehat di dalamnya.

2. Pantun

Pantun berasal dari bahasa Minangkabau yakni 'Patuntun' yang berarti penuntun. Pantun bersajak a-b-a-b yang mana setiap baris terdiri dari 9-12 suku kata. Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi.

Pantun terdiri dari berbagai macam, mulai dari pantun anak, nasihat, muda-mudi, teka-teki, hingga jenaka.

3. Seloka

Seloka adalah jenis puisi Melayu yang sering disebut dengan pantun berkait, dikarenakan terdiri dari satu bait atau lebih yang masih terkait. Seloka umumnya berisi sindiran, ejekan, atau senda gurau yang dinyatakan dalam perumpamaan.

4. Gurindam

Gurindam adalah jenis puisi lama yang berasal dari Tamil (India) yang berisi tentang nasihat, dengan aturan setiap bait terdiri atas 2 baris dan bersajak a-a.

5. Karmina

Karmina atau pantun kilat merupakan salah satu jenis puisi lama yang identik dengan pola sajak lurus, yakni a-a.

6. Mantra

Merupakan jenis puisi lama yang kerap dikaitkan dengan hal-hal ghaib. Hal ini dikarenakan mantra memiliki rima dan irama yang bersifat misterius.

Adapun ahasa yang digunakan biasanya bermajas metafora dan bersifat esoferik, yakni bahasa khusus yang digunakan antara pembicara dan lawan bicara.

7. Talibun

Sekilas talibun mirip dengan pantun karena memiliki sampiran dan isi. Namun, talibun memiliki banyak baris, yakni sekitar 6-12 baris, lalu jumlah baris talibun harus berjumlah genap.

Di dalam talibun, setengahnya merupakan sampiran dan setengahnya lagi adalah isi. Misalnya, jika talibun berisi 6 baris maka 3 baris pertama adalah sampiran dan 3 baris selanjutnya adalah isi dengan menggunakan sajak a-b-c-a-b-c

Contoh Puisi Lama

Berikut ini beberapa contoh puisi lama yang dibagi berdasarkan jenisnya yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Pantun Penutup Acara
Puisi Lama (Pexels)

1. Syair

Ayo ke sekolah tak perlu malas

Belajar yang rajin di masing-masing kelas

Jaga sikap jangan jadi orang culas

Jangan biarkan hati berubah keras

 

Ke sekolah luruskan niatmu

Tekadkan hati mencari ilmu

Tak ada rugi belajar tiap waktu

Supaya baik masa depanmu

 

Jika kamu memiliki mimpi

Datanglah untuk belajar di sini

Bisa jadi bekal untuk diri

Pasti akan berguna di masa nanti

 

Ilmu akan membuatmu terjaga

Dari suramnya waktu serta masa

Cemerlang nantinya akan senantiasa

Menyinarimu saat masa dewasa

 

Dunia sekarang begitu maju

Jadikan ilmu sebagai pegangan

Sebagai benteng agar tidak tertipu

Sehingga hidup penuh kebahagiaan

 

Tuntut ilmu tanpa rasa jemu

Tak perlu khawatir kan rugi waktu

Pelajaran akan bermanfaat buatmu

Tuntun hidup jadi bahagia selalu.

2. Pantun

Ada pepaya ada mentimun (a)

Ada mangga ada salak (b)

Daripada duduk melamun (a)

Lebih baik membaca sajak (b)

3. Seloka

Sudah bertemu kasih sayang

Duduk termangu malam siang

Hingga setampak tiada renggang

Tulang sendi habis terguncang

Nafas kambing di Padang Senja

Dibawa gerobak buntung

Sungguh indah pandangan syurga

Wahai engkau wanita berkerudung

4. Gurindam

Kurang usaha kurang siasat (a)

Apalah daya diri malah tersesat (a)

Barangsiapa tak peduli sembahyang (b)

Macam rumah tiada tiang (b)

Bila suami tak berhati lurus (c)

Istri pun esok semakin kurus (c).

5. Karmina

Dahulu parang, sekarang besi

Dahulu sayang, sekarang benci

Banyak udang, banyak garam

Banyak orang, banyak ragam

Sudah gaharu, cendana pula

Sudah tahu, bertanya pula

6. Mantra

Sihir lontar pinang lontar

Terletak di ujung bumi

Setan buta jembalang buta

Aku sapa tidak berbunyi.

7. Talibun

Kalau anak pergi ke pekan (a)

Yu beli belanak pun beli sampiran (b)

Ikan panjang beli dahulu (c)

Kalau anak pergi berjalan (a)

Ibu cari sanak pun cari isi (b)

Induk semang cari dahulu (c)

Itulah ulasan tentang ciri-ciri, jenis, dan contoh puisi lama yang bisa dijadikan bahan belajar.

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...