Menelaah Persamaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu

Annisa Fianni Sisma
29 Januari 2024, 11:15
Apa Persamaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu
Pexels
Ilustrasi, buku.
Button AI Summarize

Jika ditanya apa persamaan cerpen dan puisi Malaikat juga Tahu, jawaban yang paling utama tentu saja adalah judulnya. Tapi, bukan hanya itu. Masih ada beberapa hal menarik yang menjadi persamaan antara cerpen dan puisi tersebut.

Selain itu, ada juga beberapa perbedaannya. Dari struktur dan bentuk tulisan, cerpen dan puisi memang memiliki banyak perbedaan. Khususnya bila disesuaikan dengan keterangan menurut materi dalam bahasa Indonesia

Persamaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu

Apa Persamaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu
Apa Persamaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu (Pexels)

Sebelum memahami jawaban pertanyaan tersebut, lebih baik memahami terlebih dahulu pengertian cerpen dan puisi. Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek, suatu bentuk narasi fiksi yang berisi cerita atau kejadian dalam rentang waktu yang relatif singkat.

Sementara itu, puisi adalah bentuk sastra yang menggunakan bahasa secara kreatif dan artistik. Puisi dianggap sebagai ungkapan seni yang menggabungkan keindahan kata-kata dengan ritme, nada, dan struktur yang unik.

Persamaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga tahu

Memiliki judul yang serupa, yakni "Malaikat juga Tahu", karya dari pengarang yang identik, yakni Dewi Lestari. Isi dan tema yang terdapat di dalamnya juga serupa. Pusat perhatian pada kedua karya ini adalah tokoh utama yang disebut "Bunda". Kedua karya, baik cerpen maupun puisi, memaparkan gambaran karakter yang rumit dan menyajikan emosi dengan intens.

Perbedaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu

Tipografi pada puisi mengaplikasikan bentuk bait, sedangkan pada cerpen menggunakan paragraf atau alinea. Puisi ini memanfaatkan sudut pandang orang pertama atau point of view (POV) 1, berbeda dengan cerpen yang memilih sudut pandang orang ketiga atau point of view (POV) 3.

Dalam puisi, bahasa yang digunakan melibatkan penggunaan kata "aku" dan "kau", sementara dalam cerpen, tokoh diidentifikasi dengan sebutan "Bunda" dan "Abang". Puisi memiliki bentuk yang lebih ringkas, singkat, dan padat jika dibandingkan dengan cerpen.

Sekilas tentang Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu

Apa Persamaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu
Apa Persamaan Cerpen dan Puisi Malaikat Juga Tahu (Pexels)

Cerita "Malaikat Juga Tahu" karya Dewi "Dee" Lestari menggambarkan kisah kompleks tentang hubungan antara seorang laki-laki bernama Abang, perempuan yang tidak disebutkan namanya, dan Bunda (ibu Abang).

Cerita menciptakan gambaran persahabatan yang unik antara perempuan tersebut dengan Abang. Meskipun Abang memiliki keunikan dan keterbatasan yang membuatnya dihindari oleh banyak orang, perempuan ini menemukan hubungan emosional yang kuat dengannya.

Cerita membuka pintu terhadap kehidupan keluarga Abang dan Bunda. Bunda, sebagai ibu yang kuat, berusaha keras menjaga ketertiban dan rutinitas yang sangat penting bagi Abang. Kondisi keluarga ini menjadi latar belakang hubungan perempuan dengan Abang.

Ketika perempuan itu menjalin hubungan dengan adik Abang, konflik dan keputusan sulit muncul. Bunda membeberkan bahwa Abang mencintainya tanpa pilihan, sementara adik Abang adalah hadiah yang sempurna bagi keluarga. Perempuan tersebut merasa terjebak antara cinta tanpa pilihan dan keinginan untuk dipilih.

Cerita menyoroti pengorbanan dan keterbatasan dalam menjalani kehidupan bersama Abang. Munculnya surat cinta dari Abang dan peran Bunda dalam menjaga keluarga menciptakan dinamika yang rumit di antara mereka.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement