Memahami Urgensi Peringatan Hari Macan Tutul Arab Internasional
Penetapan tanggal 10 Februari sebagai Hari Macan Tutul Arab Internasional menjadi sebuah kesempatan untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya hewan yang terancam punah ini. Macan Tutul Arab atau Arabian Leopard, kini jumlahnya kurang dari 200 ekor di alam liar. Kondisi ini menjadi sangat memprihatinkan bagi hewan tersebut.
Kepunahan hewan disebabkan oleh beragam faktor. Contohnya seperti bencana alam, lingkungan yang tidak mendukung, rantai makanan yang tidak seimbang, aktivitas manusia dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami urgensi peringatan Hari Macan Tutul Arab Internasional dalam resolusi PBB yang berkaitan dengan hal tersebut. Simak penjelasannya sebagai berikut.
Urgensi Peringatan Hari Macan Tutul Arab Internasional
Dalam UN GA Nomor A/RES/77/295, PBB menegaskan kembali nilai intrinsik satwa liar dan berbagai kontribusinya, termasuk kontribusi ekologis, genetik, sosial, ekonomi, ilmiah, pendidikan, budaya, rekreasi, dan estetika terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan manusia. PBB juga mengakui bahwa satwa liar dengan berbagai bentuknya yang indah dan beragam merupakan bagian tak tergantikan dari sistem alam bumi yang harus dilindungi untuk generasi ini dan generasi yang akan datang,
Selain itu, resolusi tersebut menyampaikan bahwa macan tutul Arab atau Panthera pardus nimr adalah salah satu dari sembilan subspesies macan tutul yang diakui oleh International Union for Conservation of Nature. Bahwa macan tutul Arab merupakan macan tutul terkecil dan salah satu subspesies yang paling berbeda serta terancam punah
Populasi macan tutul global diklasifikasikan sebagai ‘rentan’ dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN (International Union for Conservation of Nature) pada tahun 2016. Sementara itu, subspesies macan tutul Arab diklasifikasikan sebagai ‘sangat terancam punah’.
Tak hanya itu, hilangnya macan tutul Arab secara cepat dari wilayah yang luas dari daerah sebarannya di Semenanjung Arab merupakan kemunduran besar bagi konservasi keanekaragaman hayati dan keberlanjutan di wilayah tersebut.
PBB pun menyambut dengan baik kerja sama negara sebaran, pendekatan lintas batas dan hasil dari inisiatif multi-mitra, konvensi dan mekanisme di tingkat regional, termasuk Inisiatif Macan Tutul Arab Arab Saudi dan Panthera, Program Perlindungan Macan Tutul Salju dan Ekosistem Global, Deklarasi Bishkek 2017 yang berjudul ‘Merawat macan tutul salju dan pegunungan: masa depan ekologi kita’.