Memahami Alasan, Keutamaan, dan Cara Berbakti Kepada Orang Tua
Setiap muslim wajib memahami kepentingan berbakti kepada orang tua. Terdapat berbagai alasan mengapa kita harus berbakti kepada orang tua. Salah satunya yakni karena berbakti kepada orang tua merupakan perintah langsung dari Allah SWT.
Keberhasilan seorang anak sangat tergantung pada rasa ridho dari orang tuanya. Oleh karena itu, seorang anak tidak hanya diharapkan untuk tidak menyakiti hati orang tua, tetapi juga untuk senantiasa taat dan patuh terhadap perintah mereka.
Penjelasan mengenai mengapa kita perlu berbakti kepada orang tua dapat dipahami melalui ajaran Al-Qur'an. Konsep berbakti kepada orang tua dalam Islam dikenal sebagai birrul walidain. Birrul Walidain adalah nilai ajaran Islam yang menunjukkan keagungan kedua orang tua di mata Allah SWT.
Alasan Mengapa Kita Harus Berbakti Kepada Orang Tua
Ajaran Islam menekankan pentingnya menghormati dan mematuhi orang tua. Sebab, orang tua dianggap sebagai sosok yang paling berjasa dalam kehidupan. Oleh karena itu, tindakan menghormati dan mematuhi orang tua dianggap sebagai suatu kewajiban. Berikut ini beberapa alasan mengapa kita harus berbakti kepada orang tua lebih detail:
1. Orang Tua Telah Berkorban dan Membesarkan Anak
Alasan mengapa kita perlu berbakti kepada orang tua terkait dengan konsep birrul walidain. Birrul walidain dapat diartikan sebagai tindakan berbakti kepada orang tua. Kewajiban ini merupakan perintah langsung dari Allah SWT, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an, tepatnya pada surat Al-Luqman ayat 14 dan 15.
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepadaKulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Luqman: 14-15).
Dari ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa alasan mengapa kita perlu berbakti kepada orang tua adalah karena mereka telah berkorban dan dengan baik membesarkan kita sehingga kita bisa mencapai posisi sekarang ini.
2. Untuk Memperoleh Ridho Allah SWT
Pentingnya berbakti kepada orang tua juga karena pentingnya mendapatkan ridho dari mereka, yang merupakan kunci keberhasilan anak. Oleh karena itu, kita dilarang untuk menyakiti hati orang tua dan diharapkan senantiasa mematuhi perintah mereka, sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Israa ayat 23.
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam, dan hal ini memberikan seorang muslim berbagai keistimewaan. Berikut adalah alasan mengapa berbakti kepada orang tua dalam Islam dianggap penting:
1. Doa kepada Allah SWT akan lebih mungkin dikabulkan.
2. Lebih utama daripada berjuang di jalan Allah (jihad).
3. Mempunyai karakteristik dasar yang dimiliki para Nabi.
4. Menjadi kunci untuk masuk surga.
5. Kebaikan tersebut mampu menghapus dosa-dosa besar.
6. Memberikan berkah rizki dan memanjangkan umur.
7. Doa-doanya yang diajukan oleh orang yang berbakti kepada kedua orang tua akan dikabulkan oleh Allah SWT.
8. Mendapatkan naungan kasih sayang Allah SWT dengan berbakti kepada kedua orang tua.
9. Ridha Allah terkait dengan ridha kedua orang tua, sedangkan kemarahan Allah terkait dengan kemarahan orang tua.
10. Seseorang yang berbakti kepada orang tuanya akan mendapatkan balasan berupa berbakti yang sama dari anak-anaknya kelak.
Cara Berbakti Kepada Orang Tua
Setelah memahami mengapa kita harus berbakti kepada orang tua, penting untuk mengetahui cara yang tepat dalam melaksanakan berbakti kepada orang tua.
Hal ini bertujuan agar tindakan yang dilakukan tidak melenceng dan dapat memberikan kegembiraan kepada orang tua, mendapatkan ridha Allah, serta menghadirkan kebaikan-kebaikan yang dapat membuat kehidupan menjadi lebih penuh kenikmatan dan selamat. Beberapa cara yang baik untuk berbakti, antara lain:
1. Mendoakan Orang Tua yang Sudah Meninggal
“Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat kedudukannya di surga kelak. Ia pun bertanya, “Bagaimana hal ini?” Maka dijawab: “ini karena permohonan ampunan anakmu untukmu. (HR Ibnu Majah)
2. Menjaga Kehormatan Orang Tua
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas sesama kalian darah kalian (untuk ditumpahkan) dan harta kalian (untuk dirampas) dan kehormatan (untuk dirusak). Sebagaimana haramnya hari ini, haramnya bulan ini dan haramnya negeri ini.” (HR Bukhari)
3. Sedekah Atas Nama Orang Tua
“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (HR al-Bukhari)
4. Taat Kepada Orang Tua Selama Tidak Mempersekutukan Allah SWT
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…”(QS Luqman: 15)
5. Berbuat Baik Kepada Orang Tua
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya…” (QS Al-Ahqaf: 15)
6. Merawat di Usia Lanjut
“Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk surga.” (HR Muslim 2551, Ahmad 2:254, 346)
7. Menyambung Silaturahmi dengan Kenalan Orang Tua
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR Muslim)