8 Pantangan saat Perayaan Imlek: Beberapa Mitos yang Masih Melekat


Terdapat beberapa pantangan saat perayaan Imlek yang harus dihindari. Tradisi, mitos, dan larangan yang sudah ada sejak lama seringkali menjadi topik pembicaraan hangat. Beberapa pantangan tersebut, dipercaya akan memengaruhi nasib dan keberuntungan di tahun yang akan datang.
Menurut kepercayaan Tionghoa, segala tindakan yang dilakukan selama perayaan Tahun Baru Imlek diyakini dapat memengaruhi nasib dan keberuntungan seseorang sepanjang tahun. Pelanggaran terhadap pantangan-pantangan yang ada, dianggap bisa membawa kesialan atau menghilangkan keberuntungan yang dimiliki.
8 Pantangan saat Perayaan Imlek yang Harus Dihindari
Selain dirayakan melalui berbagai tradisi, masyarakat Tionghoa juga percaya bahwa ada sejumlah pantangan saat perayaan Imlek. Berikut beberapa pantangan yang harus dihindari:
1. Mencuci Pakaian
Pada hari pertama dan kedua tahun baru Imlek, orang-orang tidak mencuci pakaian karena kedua hari tersebut diperingati sebagai hari kelahiran dewa air. Mencuci pakaian dianggap sebagai bentuk ketidakhormatan terhadap dewa air, yang diyakini oleh masyarakat kuno sebagai simbol kekayaan.
2. Mengonsumsi Bubur dan Daging saat Makan Pagi
Mengonsumsi bubur dan daging ketika makan pagi merupakan salah satu pantangan saat perayaan Imlek. Sebaiknya meja sarapan tidak menyajikan bubur yang sering dianggap sebagai makanan bagi mereka yang kurang mampu.
Sementara menghindari daging, merupakan bentuk penghormatan kepada dewa-dewa yang mengingatkan pentingnya menghargai kehidupan hewan. Larangan ini, mencerminkan keyakinan bahwa setiap dewa akan hadir, saling bertukar ucapan selamat di pagi hari.
3. Berkata Negatif
Pada saat perayaan Imlek, hindarilah menggunakan kata-kata yang bernuansa kasar atau mengandung hal-hal negatif. Ini termasuk menjauhi pembicaraan tentang hantu, kemiskinan, kematian, penyakit, atau topik yang dapat membawa pikiran ke arah negatif. Sebaliknya, masyarakat Tionghoa cenderung memilih kata-kata yang lebih lembut dan penuh harapan.
4. Memakai Pisau dan Gunting
Menurut ajaran tradisional Tionghoa, gunting dianggap memiliki sisi tajam yang mirip dengan kata-kata pedas yang keluar saat pertengkaran. Karena itu, memakai gunting selama perayaan Imlek diyakini dapat menjadi pertanda akan adanya konflik di tahun mendatang. Sementara itu, pisau dianggap dapat mendatangkan bencana, sehingga disarankan menghindari penggunaan benda tajam tersebut.
5. Menyapu dan Membuang Sampah
Pantangan saat perayaan Imlek berikutnya, menyapu dan membuang sampah. Masyarakat Tionghoa memiliki pantangan tidak menyapu atau membuang sampah selama perayaan Tahun Baru Imlek. Ini karena menyapu dianggap sebagai tindakan yang dapat mengusir kekayaan.
Selain itu, membuang sampah pada perayaan Imlek dipercaya dapat menghilangkan berkah dan keberuntungan dari rumah. Kepercayaan ini, terus diyakini dengan harapan agar kemakmuran dan keberuntungan senantiasa melimpah.
6. Potong Rambut atau Keramas
Larangan ini berasal dari kesamaan bunyi antara kata "rambut" dengan "fa cai" dalam bahasa Mandarin, yang berarti "menjadi kaya." Menggunting rambut atau mencuci rambut saat pergantian tahun dianggap bisa menghalangi peluang untuk menarik kekayaan.
7. Angpao Bernilai Ganjil dan Berangka 4
Pada perayaan Tahun Baru Imlek, memberikan amplop merah atau angpao sebaiknya tidak mengandung uang dengan nominal ganjil. Selain itu, dalam tradisi Tionghoa, angka 4 dihindari karena pelafalannya yang mirip dengan kata 'mati' dalam bahasa Mandarin, yang dianggap sebagai pertanda buruk.
8. Wanita yang Sudah Menikah Pulang ke Rumah Orang Tua
Ada kepercayaan dalam budaya Tionghoa yang menyatakan bahwa wanita yang sudah menikah sebaiknya tidak mengunjungi rumah orang tua mereka, selama perayaan Tahun Baru Imlek. Jika aturan ini dilanggar, dipercaya dapat membawa masalah ekonomi bagi keluarganya.
Tradisi dan aturan ini, merupakan bagian dari warisan budaya Tionghoa yang dihormati selama perayaan Imlek. Di balik setiap pantangan tersebut, terkandung harapan untuk menjaga keharmonisan, kelanjutan keberuntungan, dan kedamaian sepanjang tahun baru.
Beberapa pantangan saat perayaan Imlek merupakan bagian penting dari tradisi budaya Tionghoa yang diyakini memiliki makna mendalam. Setiap larangan, mulai dari menghindari kata-kata kasar hingga tidak menyapu atau membuang sampah, bertujuan untuk menjaga keberuntungan, keharmonisan, dan kemakmuran di tahun yang baru.