Kementerian ESDM Siap Cari Kemitraan Baru untuk Blok Tuna

Muhamad Fajar Riyandanu
18 Maret 2023, 08:39
Kementerian ESDM Siap Cari Kemitraan Baru untuk Blok Tuna
Katadata

Kementerian ESDM tengah bersiap untuk mencari mitra pengganti untuk Premier Oil Tuna BV di Blok Tuna seiring pemberlakukan sanksi Uni Eropa dan Pemerintah Inggris terhadap Rusia. Sanksi tersebut berdampak pada rencana pengembangan atau plan of development (PoD) Wilayah Kerja (WK) Tuna tahun ini.

Blok Tuna rencananya bakal dikelola oleh perusahaan migas asal Inggris, Premier Oil Tuna BV dan perusahaan migas asal Rusia, Zarubezhneft lewat anak perusahaannya, ZN Asia Limited. Masing-masing perusahaan mengantongi saham proyek sebesar 50%. Rencana pengembangan Blok Tuna tahun ini kemungkinan tersendat lantaran Premier Oil mendapat sanksi lantaran bermitra dengan Zarubezhneft.

"Proyek ini akan terus jalan. Nanti kalau memang mencari kemitraan baru kita akan dorong itu karena memang progress-nya bagus," kata Arifin saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/3).

Arifin menambahkan, proyek bernilai investasi sebesar US$ 1,050 miliar atau setara Rp 16,35 triliun itu memiliki peran penting bagi produksi gas yang rencananya bakal diekspor ke Vietnam pada 2026 mendatang. Adapun potensi gas yang dihasilkan dari Blok Tuna berada di kisaran 100 hingga 150 million standard cubic feet per day (MMscfd).

Dengan berjalannya proyek ini, pemerintah akan mendapatkan gross revenue sebesar US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 18,4 triliun. Adapun kontraktor gross revenue sebesar US$ 773 juta atau setara dengan Rp 11,4 triliun dengan biaya cost recovery mencapai US$ 3,3 miliar.

"Proyek ini akan jalan terus, masa kalau progress-nya bagus kita stop," kata Arifin.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...