Iklim Politik Punya Andil Besar Tentukan Arah Investasi di 2023
PT BNP Paribas Asset Management (AM) optimis akan kondisi pasar keuangan Indonesia pada 2023 mendatang. Keyakinan itu datang meski resiliensi Indonesia kembali akan diuji oleh berbagai dinamika, mulai dari proyeksi pelambatan ekonomi dunia, pengetatan kebijakan moneter, hingga persiapan menuju perekonomian Indonesia yang lebih berkelanjutan.
Di samping itu, iklim politik Indonesia pun diproyeksikan akan menjadi salah satu katalis penentu pasar dan arus investasi di Indonesia, menjelang Pemilu di tahun 2024.
Direktur PT BNP Paribas AM Djumala Sutedja, mengatakan perekonomian Indonesia sepanjang 2022 ini ibarat perahu di tengah badai. Di mana badai datang dari volatilitas global yang tinggi.
"Kita bisa mengendalikan dan menavigasi stabilitas perahunya melalui stabilitas politik, sosial-ekonomi, dan juga makroekonomi. Dan kami melihat para nahkoda perahu Indonesia, dalam hal ini pemerintah mampu menavigasi perahu dengan baik," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (23/12).
Dia mengatakan resiliensi Indonesia akan diuji lagi pada 2023 dengan setimen global. Menurutnya sentimen ini akan banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk kondisi geopolitik. Sentimen global tersebut seperti perang Rusia dan Ukraina, perubahan terhadap kebijakan Zero Covid di Tiongkok, dan inflasi yang masih tinggi terutama pada harga energi dan pangan.
"Selain itu, kemungkinan terjadinya resesi di sejumlah negara maju juga berpotensi membawa dampak bagi pergerakan pasar, dalam hal appetite pasar terhadap aset berisiko seperti saham hingga ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter bank sentral," katanya.
Djumala menyampaikan kontribusi ekonomi domestik melalui konsumsi rumah tangga yang cukup tinggi serta swasembada pangan, membuat kondisi Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan negara lain. Dirinya menekankan inisiatif pemerintah untuk hilirisasi industri dapat berdampak positif pada FDI atau Foreign Direct Investment dalam jangka waktu yang relatif singkat. Serta meningkatkan export base Indonesia untuk jangka panjangnya.
Sementara itu, faktor domestik dinilai cukup berperan saat iklim politik dalam negeri menuju pemilu 2024. Serta kelanjutan dari komitmen Indonesia menuju ke arah perekonomian yang lebih berkelanjutan dan inklusif.