Tiga Dampak dari Potensi Vale (INCO) Bakal Jadi Bagian MIND ID

Lona Olavia
6 Januari 2023, 11:10
Jika Vale (INCO) Jadi Bagian MIND ID 3 Hal Ini Diprediksi Akan Terjadi
Katadata

Kementerian BUMN mendukung proses divestasi 11% saham milik perusahaan pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir sudah menegaskan ulang janjinya untuk “melokalisasi” kepemilikan atas emiten penambang nikel tersebut. Hal ini mengingat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia yang permintaannya diprediksi semakin tinggi di masa mendatang

Lantas jika hal itu terwujud, bagaimana nasib INCO kedepannya. Founder dan CEO Emtrade Ellen May dikutip dari Instagram resminya, Jumat (6/1) mengatakan, ada tiga hal yang berpotensi terjadi jika INCO jadi anak usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Inalum sendiri merupakan anak usaha MIND ID holding industri pertambangan Indonesia.

Pertama, kontrak penjualan INCO. Apakah setelah porsi saham Inalum lebih besar akan ada perubahan alur penjualan nikelnya. Selama ini seluruh hasil produksi nikel INCO diekspor ke dua pemegang sahamnya, Vale Canada Ltd dan Sumitomo Metal Mining.

Kedua, INCO adalah salah satu produsen nikel matte di Indonesia sehingga era kendaraan listrik di Indonesia akan makin cepat. Nikel matte sendiri adalah salah satu jenis nikel yang paling cocok untuk produksi baterai kendaraan listrik.

Ketiga, INCO berpotensi lebih rutin bagi dividen jika dikuasai pemerintah. Apalagi INCO konsisten catat laba bersih. Terakhir, INCO bagi dividen pada 2021 senilai Rp 47,3 per saham.

TahunLaba Bersih
2018Rp 876 miliar
2019Rp 798 miliar
2020Rp 1,12 triliun
2021Rp 2,36 triliun
Q3/2021Rp 1,76 triliun
Q3/2022Rp 2,56 triliun

Sebagai informasi, meski sebagian sahamnya sudah dimiliki BUMN MIND ID, kontrol terhadap INCO memang masih di tangan asing. Ini lantaran lebih dari 63% saham perseroan dikuasai Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining.

MIND ID, di sisi lain, baru memiliki 20% saham sejak kewajiban divestasi yang dilakukan investor pada Oktober 2020 silam. Belakangan, desakan untuk segera mengurus pelepasan saham asing dalam jumlah lebih besar makin kencang. Setidaknya, entitas dalam negeri diharapkan punya minimal 51% saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...