GoTo Batalkan Pencarian Dana Melalui Obligasi Konversi Rp 7,5 Triliun

Patricia Yashinta Desy Abigail
21 April 2023, 14:47
GoTo Batalkan Pencarian Dana Melalui Obligasi Konversi Rp 7,5 Triliun
GOTO
Manajemen GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membatalkan pengumpulan dana melalui penerbitan obligasi konversi senilai US$ 500 juta atau setara Rp 7,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS). Adapun sebelumnya, GOTO melakukan upaya tersebut agar perusahaan mencetak profitabilitas dari dana segar yang didapatkan.

Melansir Bloomberg, Jumat (21/4), GOTO menurunkan targtnya dari US$ 1 miliar. Tetapi perusahaan teknologi itu telah membatalkan pembicaraan dengan calon investo. Perusahaan yang telah berdiskusi dengan GOTO termasuk BlackRock Inc, firma ekuitas swasta PAG dan International Finance Corp dari Bank Dunia.

Adapun pembicaraan tahap awal dengan perusahaan tersebut masih ada tahun ini saat GOTO menurunkan jumlah yang diminta di tengah minat investor yang berkurang dan kebutuhan dana yang berkurang kata sumber Bloomberg. Bahkan BlackRock termasuk di antara investor yang meneruskan kesepakatan itu,

Penyedia layanan ride-hailling dan e-commerce ini akhirnya memutuskan untuk tidak menjual surat utang tersebut juga karena khawatir akan mengirimkan pesan yang bertentangan kepada investor. GOTO telah memberi informasi kepada investor bahwa kas dan setara kasnya yakni senilai Rp 29 triliun pada akhir tahun 2022 cukup untuk mencapai arus kas operasi yang positif tanpa tambahan dana eksternal.

Adapun GOTO masih membukukan kerugian bersih yang belum diaudit senilai Rp 40,4 triliun sepanjang 2022. Kerugian itu membengkak 56% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya kerugian GOTO salah satunya disebabkan oleh penurunan nilai goodwill yang mencapai Rp 10,9 triliun tahun lalu. Berdasarkan paparan yang disampaikan kepada media, Senin (20/3), nilai goodwill yang dimiliki GOTO merupakan valuasi yang timbul dari merger Gojek dan Tokopedia pada 2021.

Saat penggabungan, valuasi pra-IPO perusahaan tinggi seiring dengan terjadinya booming sektor teknologi dan ekspektasi nilai perusahaan yang lebih tinggi.

Namun, pada saat pengujian akhir, saham GOTO mengalami koreksi berakibat terhadap penurunan valuasi. "Saham di sektor teknologi juga mengalami tech winter," urai manajemen GOTO.

Tidak hanya itu, setelah suku bunga acuan naik tinggi, valuasi saham teknologi tidak lagi sama dan perlu dilakukan revaluasi dalam bentuk goodwill impairment test. Bila merujuk pada rugi bersih yang disesuaikan, pada kuartal ke empat tahun lalu mencapai Rp 19,5 triliun. Namun, setelah penyesuaian nilainya mencapai Rp 6,5 triliun.


Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...