Rugi Berkurang, Berikut Rekomendasi Terbaru untuk Saham GOTO
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) saat ini memiliki rekomendasi untuk dibeli. Adapun target harga dari emiten teknologi dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini sebesar Rp 150 per saham.
Pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (28/4) saham GOTO berada di level Rp 104 per lembarnya, setelah naik 5,05%.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menilai, GOTO telah menempuh perjalanan panjang untuk menyesuaikan modelnya dari insentif dan strategi berbasis pemasaran untuk mendorong nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV). Hal itu dalam rangka memprioritaskan laba dengan hasil yang kuat sejauh ini.
Efektivitas strategi GOTO membuka jalan untuk pertumbuhan di masa depan. Dengan transisi ini ia percaya perseroan dapat menempatkan layanan on demand (Gojek) dan e-commerce (Tokopedia) dalam posisi pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu dan kuartal terakhir 2022.
“Kedua platform dengan tingkat penerimaan yang lebih baik secara tahunan, keduanya dengan margin kontribusi positif, keduanya dengan kerugian EBITDA yang berkurang, dan dengan wawasan manajemen untuk kualitas pengguna yang lebih baik di platform,” ucap Niko dalam risetnya, Jumat (28/4).
Hal tersebut menunjukkan bahwa meski GOTO sedang bergeser di antara demografi pengguna di Indonesia, hal itu menghasilkan profil profitabilitas yang lebih baik. Bahkan mampu mengesampingkan risiko pada saat kehilangan posisi pasar.
Niko juga menilai posisi kas dan neraca GOTO tetap solid. Dengan setara kas Rp 26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun, perusahaan tetap yakin akan mencapai arus kas operasional yang positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.
Sebagai informasi, GOTO mencatatkan penurunan kerugian bersih sebesar 40,3% pada kuartal pertama 2023 menjadi Rp 3,86 triliun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp 6,47 triliun. Penurunan ini menyebabkan nilai rugi per saham dasar GOTO membaik dari sebelumnya minus Rp 6 per saham menjadi minus Rp 4 per saham.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, selama tiga bulan pertama tahun ini, GOTO tercatat mengantongi kenaikan pendapatan bersih senilai 123% menjadi Rp 3,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,5 triliun. GOTO berhasil membukukan GTV senilai Rp 149 triliun, tumbuh 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 140 triliun.
Dari angka GTV ini GOTO meraup pendapatan bruto Rp 5,2 triliun, tumbuh 14,3%. Lonjakan pendapatan utamanya dipicu oleh strategi manajemen dalam melakukan monetisasi, penyesuaian tarif dan pengendalian beban operasional secara menyeluruh.