Bursa Eropa Ditutup Beragam, Wall Street Libur Peringati Memorial Day
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dan pasar obligasi AS pada perdagangan Senin (29/5) libur untuk memperingati Memorial Day. Namun bursa saham Eropa ditutup bergerak variatif pada awal pekan ini.
Pergerakan bursa saham Eropa dipengaruhi oleh sentimen kesepakatan Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk menaikkan plafon utang AS.
Mengutip CNBC, Selasa (30/5) indeks Jerman DAX dan CAC 40 Perancis turun 0,2% dan Indeks Stoxx 600 melemah 0,1%. Lalu saham minyak dan gas menguat 0,2% dan sektor saham teknologi turun 0,7%.
Kenaikan juga terjadi pada grup properti Swedia SBB 4,5% setelah mengumumkan sedang menjajaki opsi strategis seperti penjualan perusahaan atau aset segmen tertentu.
Adapun beberapa pemimpin politik AS saat ini sedang berusaha mengumpulkan dukungan bipartisan untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang Plafon Utang di Kongres. Dukungan harus terkumpul sebelum 5 Juni 2023 untuk menghindari gagal bayar federal.
Kesepakatan plafon utang diprediksi mampu meredakan kegelisahan pasar. Turut dipicu dengan musim laporan yang kuat, investor sekarang mengalihkan perhatian ke prospek ekonomi dan jalur suku bunga.
Di sisi lain, The Federal Reserve, Bank Sentral Eropa dan Bank of England diharapkan dapat menghentikan kenaikan suku bunga. Adapun data ekonomi terbaru telah menyengsarakan kondisi tiga bank sentral itu.
Kesepakatan plafon utang dinilai menjadi katalis negatif pasar saham. Hal itu seiring pemangkasan pengeluran pemerintah di tengah ekonomi yang melambat, lonjakan penerbitan surat utang, dan likuiditas yang dikuras.
Adapun pada awal 2023 hingga kini, indeks Dow Jones jatuh 0,2%. Sedangkan Indeks S&P 500 berhasil naik 9,5% dan indeks Nasdaq melonjak 24%.