Patrick Walujo Jadi CEO GOTO, Sinergi dengan Bank Jago Makin Kuat?
Pengajuan Patrick Walujo sebagai CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) disinyalir akan membuat integrasi antara GOTO dengan PT Bank Jago Tbk akan lebih kuat. Apalagi Patrick melalui Wealth Track Technology Limited (WTT) merupakan salah satu pemegang saham pengendali bank digital dengan kode saham ARTO tersebut.
Adapun WTT adalah perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong. Pemegang saham utama WTT adalah Ares Wonder Group (AWG) yang merupakan perusahaan investasi yang terdaftar di Kepulauan Cayman, salah satu negara bebas pajak. AWG dikendalikan oleh pengusaha bernama lengkap Patrick Sugito Waluyo yang sejak tahun 2003 juga merupakan pendiri dan pengelola Northstar Group.
Sementara Northstar merupakan salah satu investor awal Gojek. Bersama-sama Andre Soelistyo, Nadiem Makarim dan para pendiri lainnya, Patrick ikut membesarkan Gojek sejak masih beroperasi dari garasi rumah hingga menjadi unicorn, decacorn, merger dengan Tokopedia dan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada April 2022.
Analis Mirae Asset Sekuritas Jennifer A Harjono mengatakan, dengan menjabatnya Patrick Walujo sebagai CEO GoTo maka ada potensi sinergi diantara perusahaan dibawah Patrick, dalam hal ini Bank Jago.
Dalam informasi terakhir yang dibagikan GOTO, untuk ukuran pinjamannya di kuartal pertama 2023 ada di Rp 831 miliar, yang mana diklaim tumbuh 40% secara kuartalan. Meskipun demikian, pendanaan ARTO untuk loan outstanding ini masih berkisar di 50% saja.
“Ke depannya, diperkirakan pinjaman dari GoTo Financial akan bertumbuh dengan pesat. Akan tetapi untuk sinergi dengan ARTO kita masih perlu wait and see,” katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (9/6).
Sementara itu secara teknikal, analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan GOTO yang terjadi pada sesi I masih disertai dengan munculnya volume pembelian. Dari sisi indikator, baik MACD dan stochastic masih menunjukkan tanda-tanda penguatan di mana MACD masih berada di area positif dan stochastic masih bergerak uptrend di area netral.
Untuk ia merekomendasikan untuk beli saham GOTO dengan support di Rp 113 dan resistance di Rp 130 per saham.
Sementara untuk saham ARTO, ia juga merekomendasikan beli dengan support di Rp 2.980 dan resistance di Rp 3.280 per saham.
Penguatan ARTO pada penutupan sesi I masih didominasi dengan munculnya volume pembelian. Dari sisi indikator, baik MACD dan stochastic masih menunjukkan tanda lanjutan penguatan, di mana MACD masih melaju di area positif dan stochastic sudah berada di area overbought.
Sebagai informasi, kolaborasi GOTO dan ARTO sudah terjalin cukup lama. Bahkan melalui beberapa layanan, kerja sama ini dinilai bakal memberikan dampak positif dan signifikan terhadap pendapatan kedua perusahaan.
Bagi Bank Jago misalnya dampak positif ini akan memberikan dorongan dalam meningkatkan jumlah nasabah sekaligus memperluas kanal penyaluran kredit. Sementara bagi GoTo, kerja sama ini membuka peluang terkait pembiayaan para pelanggan, baik dari sisi konsumen, merchant atau mitra usaha dalam ekosistem.
Pada awal tahun ini, GoTo menyatakan akan memperkuat kerja sama dengan Bank Jago demi memperluas fasilitas pinjaman melalui GoPay Later Cicil. Adapun GoTo melihat banyak penilaian kredit yang memberikan hasil positif bagi perseroan pasca dirilisnya GoPay Later Cicil dalam platform Tokopedia pada kuartal IV 2022.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan dan Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun juga pernah mengatakan bahwa pada tahun ini Bank Jago akan bekerja sama dengan GoTo untuk mengeluarkan produk layanan terbarunya.
Harga Saham Naik
Sementara itu, harga saham GOTO dan ARTO menguat pada akhir perdagangan sesi I Jumat (9/6). Penguatan tertinggi dicetak saham ARTO. Saham ARTO ditutup menguat Rp 230 atau 7,82% menjadi Rp 3.170 per lembar. Nilai transaksinya juga melesat menjadi Rp 115,7 miliar.
Senada saham GOTO juga menguat Rp 1 atau 0,8% menjadi Rp 126. Bahkan, GOTO sempat menyentuh level Rp 130 dan tercatat sebagai saham dengan volume hingga nilai transaksi terbesar sepanjang sesi I. Nilai transaksinya mencapai Rp 515,4 miliar.
Penguatan harga saham ARTO dan GOTO tersebut melanjutkan penguatan yang sudah berlangsung sejak perdagangan Rabu (8/6) kemarin. Bahkan saham ARTO dalam satu minggu terakhir sudah melesat 31,7%.