Sentimen-sentimen Ini akan Beri Dampak ke Wall Street Pekan Ini
Indeks utama Wall Street berakhir rendah pada hari Jumat (7/7). Sebab investor meninjau laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pertumbuhan lebih lemah dari perkiraan. Serta menunggu lebih banyak data ekonomi dan pendapatan perusahaan di minggu-minggu mendatang.
Lalu apa sentimen yang akan membayangi pergerakan Wall Street pekan ini?
Pada pekan ini ada sejumlah katalis yang mempengaruhi pergerakan bursa AS. Pertama data inflasi AS untuk bulan Juni akan menjadi fokus dengan Federal Reserve hampir pasti akan menaikkan suku bunga lagi akhir bulan ini.
Lalu berikutnya yaitu data inflasi. Data pada hari Rabu diharapkan menunjukkan bahwa indeks harga konsumen naik pada tingkat tahunan sebesar 3,1% pada bulan Juni, yang akan menjadi kenaikan paling lambat sejak Maret 2021.
Ketiga yaitu bank-bank besar akan mulai melaporkan hasil kuartal ke dua pada hari Jumat setelah melewati stress test Fed akhir bulan lalu. Hal ini membuka jalan bagi perbankan untuk menerbitkan pembelian kembali saham dan dividen.
Dalam poin ketiga ini, JPMorgan Chase, Citigroup dan Wells Fargo dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan kuartal ke dua. Analis memperkirakan hasil akan terbebani oleh lambannya kesepakatan dan pendapatan perdagangan.
"Sementara, kelangkaan aktivitas perbankan investasi telah mendorong bank untuk memberhentikan ribuan karyawan," seperti mengutip laporan Investing, Senin (10/7).
Lalu Cina akan merilis data inflasi dan perdagangan dalam minggu mendatang yang kemungkinan akan menggarisbawahi bahwa pemulihan pasca Covid di ekonomi terbesar ke dua di dunia itu tersendat. Hambatan itu di tengah meningkatnya tekanan deflasi, pengangguran kaum muda yang tinggi, dan permintaan asing yang lesu.
Data inflasi untuk bulan Juni diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi tahunan tetap stabil di 0,2% sementara angka perdagangan bulan Juni pada hari Kamis diperkirakan menunjukkan bahwa ekspor turun lagi .
Terakhir yaitu Bank of Canada akan mengadakan pertemuan kebijakan terbaru pada hari Rabu dengan analis mengharapkan kenaikan suku bunga 25 basis poin. Hal ini setelah laporan pekerjaan hari Jumat yang jauh lebih kuat dari perkiraan menunjukkan bahwa ekonomi tetap tangguh.
Dewan Komisaris menaikkan suku bunga ke puncak 22 tahun sebesar 4,75% bulan lalu di tengah kekhawatiran atas inflasi yang terus-menerus setelah menahannya sejak kenaikan terakhir mereka di bulan Januari.
