Bursa Wall Street Lagi-lagi Melemah Jelang Data Inflasi
Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup lebih rendah pada Rabu (9/8) waktu setempat. Pelemahan terjadi sehari setelah sebuah laporan menunjukkan warga Amerika meminjam lebih banyak dari sebelumnya dengan kartu kredit mereka pada kuartal terakhir.
Dow Jones Industrial Average turun 191 poin atau 0,54% menjadi 35.123. Lalu S&P 500 kehilangan 31 poin atau 0,70%, menjadi 4.467. Kemudian Nasdaq Composite melemah 165 poin, atau 1,2%, menjadi 13.718.
Selain itu pelemahan turut terjadi sehari menjelang data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve.
“Pasar saat ini hanya berputar-putar. Dan alasannya adalah besok laporan CPI bulan Juli akan dirilis,” kata Wakil Presiden Manajemen Aset Lenox Advisors Jason Krupa dikutip dari Reuters, Kamis (10/8).
Pada Selasa yang lalu, Bank Sentral AS The Federal Reserve mengatakan utang kartu kredit AS melampaui US$ 1 triliun. Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan, bank sentral AS mungkin berada pada tahap di mana dapat membiarkan suku bunga tidak berubah.
Para trader memiliki keyakinan dengan peluang tidak adanya kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan The Fed berikutnya pada bulan September sebesar 86,5%. Namun demikian isu suku bunga merupakan sentimen yang sensitif terhadap saham teknologi. Misalnya saja Nvidia, Apple dan Tesla, turun antara 0,8% dan 4,8%.
Di sisi lain, sektor konsumen Cina mengalami deflasi di bulan Juli. CPI turun di ekonomi terbesar kedua di dunia, kata Biro Statistik Nasional, penurunan pertama sejak Februari 2021.