IHSG Naik di Awal Pekan, Saham Garuda Indonesia Jatuh hingga 7,3%

 Zahwa Madjid
28 Agustus 2023, 16:45
IHSG Naik di Awal Pekan, Saham Garuda Indonesia Jatuh hingga 7,3%
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dalam zona hijau pada akhir perdagangan, Senin (28/8). Terdapat kenaikan 0,38% yang membawa indeks pada awal pekan ini ke level 6.921.

Volume perdagangan mencapai 22,8 miliar, dengan nilai transaksi Rp 8,93 triliun dan frekuensi 1.167 juta kali.

Para investor aktif mentransaksikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 409,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 274,9 miliar, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) senilai Rp 277,8 miliar.

280 saham dalam zona hijau, 258 saham zona merah, dan 214 saham lainnya tak bergerak. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 10.241 triliun.

Adapun salah satu saham yang turun dalam adalah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). GIAA jatuh 7,3% ke posisi Rp 89 per saham. Padahal saham GIAA pekan lalu terbang tinggi ditengah isu wacana merger dengan Citilink dan Pelita Air.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, peningkatan transaksi saham GIAA merupakan respon positif pasar atas keterbukaan informasi yang telah diumumkan kepada publik. GIAA telah menyampaikan keterbukaan informasi terkait rencana merger yang disampaikan Menteri BUMN, di mana saat ini masih dalam diskusi penjajakan.

“Kalau auto reject bawah dan auto reject atas merupakan salah satu bagian dari mekanisme pengawasan perdagangan saham di Bursa,” kata Nyoman kepada wartawan, Senin (28/8).

Selain itu sentimen positif juga datang dari ketetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) oleh Greylag Entities atas pengesahan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) GIAA.

Tak sampai disitu angin segar saham GIAA juga berhembus lewat laporan keuangan perseroan periode 30 Juni 2023 yang telah membukukan peningkatan pendapatan 139% dibandingkan periode sebelumnya, meskipun masih membukukan rugi bersih.

Kembali ke bursa saham, seluruh bursa Asia pun berada dalam zona hijau. Nikkei 225 naik 1,80%, Hang Seng naik 0,97%, Shanghai Composite naik 1,13%, dan Straits Times naik 0,93%.

Hampir seluruh sektor saham Tanah Air berada dalam zona hijau. Dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,45%. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 0,25% atau 5 poin menjadi Rp 1.995 per saham, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 0,42% atau 25 poin menjadi Rp 5.975 per saham, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 1,88% atau 175 poin menjadi Rp 9.475 per saham.

Sektor lainnya yang berada dalam zona hijau adalah sektor energi naik 1,00%, sektor teknologi naik 0,41%, sektor kesehatan naik 0,49%, sektor infrastruktur naik 0,73%, sektor non primer naik 0,63%, sektor properti naik 0,80%, sektor industri naik 0,36%, sektor primer naik 0,40%, dan sektor keuangan naik 0,15%. Sedangkan sektor properti berada dalam zona merah dengan penurunan 2,39%.

Top gainers saham hari ini:

  • PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
  • PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
  • PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
  • PT XL Axiata Tbk (EXCL)

Top losers saham hari ini:

  • PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
  • PT Blue Bird Tbk (BIRD)
  • PT Wir Asia Tbk (WIRG)
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 
  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...